Monday, 16 June 2025
Solusi Printing
  • Beranda
  • Produk Percetakan
  • Istilah Percetakan
  • Ukuran
    • Banner
      • Ukuran Spanduk/Baliho
      • Ukuran X Banner
      • Ukuran Mini X Banner
      • Ukuran Roll Up Banner
      • Ukuran Umbul Umbul
      • Ukuran Tripod Banner
    • Buku
      • Ukuran Booklet
      • Ukuran Company Profile
      • Ukuran Katalog
      • Ukuran Agenda Komplit
      • Ukuran Buku Menu
      • Ukuran Buku Manual
    • Kartu
      • Ukuran Kartu Nama
      • Ukuran Post Card
      • Ukuran ID Card
      • Ukuran Undangan Pernikahan
    • Kalender
      • Ukuran Kalender Meja
      • Ukuran Kalender Dinding
    • Stiker
      • Label Makanan
      • Ukuran Label CD
    • Ukuran Kertas
    • Lainnya
      • Poster
      • Hang Tag
      • Brosur
      • Tent Card
      • Wobbler
      • Reklame
      • Voucher
      • Ukuran Paper Bag
      • Kop Surat
      • Amplop
      • Map Folder
  • Tempat Percetakan
  • Kategori
    • Percetakan
      • Digital
      • Offset
    • Desain Grafis
    • Apparel
Solusi Printing
No Result
View All Result
Home Desain Grafis

Jangan Diulangin! 19 Kesalahan Desain Grafis Pemula Ini!

Irvan Pryana by Irvan Pryana
3 years ago
in Desain Grafis
Reading Time: 9 mins read
0
0
Jangan Diulangin! 19 Kesalahan Desain Grafis Pemula Ini!
0
SHARES
546
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsApp

Kapan terakhir kali Anda melihat desain grafis yang memukau sambil berbicara dalam hati, “wah, andai saya bisa membuatnya!” Kabar baiknya, Anda dapat mewujudkan desain seperti itul, lo! Namun, sebelum memulai, penting untuk mengetahui bahwa ada banyak kesalahan desain grafis yang bisa memperburuk kualitas hasil karya. Jika berhasil mengantisipasinya, Anda dapat menciptakan grafis ciamik, sekalipun hanya seorang pemula!

Apa saja hal-hal yang perlu dihindari dalam proses pengerjaan desain grafis? Kami paparkan penjelasannya secara singkat berikut ini!

Baca juga: Pengertian Desain Grafis, Jenis & Dasar yang Harus Diketahui

Table Of Contents
  1. 1. Kualitas Keterbacaan Buruk
  2. 2. Spasi Antar huruf yang Buruk
  3. 3. Terlalu Banyak Menggunakan Font
  4. 4. Lebih Menonjolkan Teks Ketimbang Visual
  5. 5. Kurang Ruang Negatif
  6. 6. Salah Pilih Warna 
  7. 7. Gagal Membuat Kontras
  8. 8. Posisi Tiap Elemen Acak-Acakan
  9. 9. Tidak Memakai Skala yang Tepat
  10. 10. Latar dan Teks Tidak Padu
  11. 11. Mengabaikan Aturan Hierarki Visual
  12. 12. Plagiat
  13. 13. Kombinasi Fon Tak Cocok
  14. 14. Kurang Jarak Antarbaris
  15. 15. Terlalu Simetris
  16. 16. Menggunakan Gambar Piksel
  17. 17. Tidak Konsisten
  18. 18. Gagal Mengomunikasikan Desain secara Efektif
  19. 19. Melupakan Medium Hasil

1. Kualitas Keterbacaan Buruk

Kesalahan pertama ialah mencoba memasukkan terlalu banyak kata dalam satu baris. Sebaiknya, untuk meningkatkan kualitas keterbacaan, gunakan panjang baris yang ideal per baris, yakni 50 hingga 60 karakter.

2. Spasi Antar huruf yang Buruk

Spasi antarhuruf atau kerning ternyata sangat penting, lo! Sayangnya, desainer pemula sering mengabaikan faktor ini. Oleh sebab itu, rapikan kerning selalu agar desain tampak teratur.

3. Terlalu Banyak Menggunakan Font

Desainer amatir punya kecenderungan untuk menggabungkan terlalu banyak font. Alhasil, karya menjadi tampak kurang profesional dan tidak rapi. Maka dari itu, sebaiknya gunakan maksimum 2—3 fon dalam sebuah desain grafis berisi teks.

Baca juga: Newbie? Nih 7 Rekomendasi Website Belajar Desain Grafis

4. Lebih Menonjolkan Teks Ketimbang Visual

Tahukah Anda cara tercepat untuk membuat audiens berpaling pergi? Ya, gunakan saja desain yang penuh dengan teks! Teks memang menjadi bagian dari komunikasi. Namun, terlalu banyak menyisipkan kalimat dalam desain yang mengutamakan visual merupakan pilihan buruk.

5. Kurang Ruang Negatif

Biasanya, desainer amatir tidak memanfaatkan ruang negatif atau white space . Mereka cenderung memenuhi latar desain dengan elemen sehingga menimbulkan kesan padat dan sesak.

Bagaimana cara menerapkan ruang negatif yang tepat? Contohlah laman awal Google. Laman tersebut memiliki white space yang cukup luas sehingga pengunjung situs web langsung terfokus pada logo Google dan kolom pencarian di bawahnya.

6. Salah Pilih Warna 

Poin yang satu ini sudah tidak diragukan lagi. Seorang desainer harus pandai dalam memilih warna dan mengombinasikannya. Nah, Anda bisa coba beberapa tips, seperti paduan warna dengan kontras yang cukup, gampang dibaca, dan mudah tertangkap mata audiens.

Baca juga: Sangat Berpengaruh! Nih,13 Psikologi Warna Dalam Desain!

7. Gagal Membuat Kontras

Penggunaan kontras yang efektif sangat penting dalam desain grafis. Misalnya, apabila menggunakan warna teks abu-abu muda dengan latar abu-abu yang setingkat lebih gelap, tentu kalimat tidak akan terbaca. Jadi, cobalah gunakan kombinasi tingkat warna lain yang lebih kontras, seperti biru dongker, abu-abu muda, dan jingga cerah.

8. Posisi Tiap Elemen Acak-Acakan

Posisi elemen yang acak-acakan membuat desain tampak tidak selaras. Bagaimana cara untuk menyeimbangkannya? Salah satu trik yang bisa Anda terapkan adalah membuat grid pada lembar desain.

9. Tidak Memakai Skala yang Tepat

Desainer pemula kerap kali enggan menggunakan skala kecil dan besar untuk elemen. Kenyataannya, penggunaan skala yang bervariasi dapat membuat desain tampak lebih engaging. Namun, pastikan untuk tidak memperbesar elemen secara berlebihan sehingga menjadi bertumpuk dengan elemen lain atau terdistorsi.

10. Latar dan Teks Tidak Padu

Tujuan dari desain yang baik tidak hanya tampak menarik secara estetika, tetapi juga mampu mengomunikasikan pesan secara efektif. Oleh karena itu, buatlah teks yang mampu memenuhi tujuan tersebut sekaligus mudah dibaca. Ingat! Peletakan teks beserta kontras antara latar belakang dan teks sama-sama penting untuk diperhatikan!

11. Mengabaikan Aturan Hierarki Visual

Tidak memperhatikan hierarki visual merupakan kesalahan desain grafis berikutnya. Faktanya, hierarki visual menjadi salah satu prinsip desain grafis yang harus selalu dipegang teguh. Prinsip ini akan mengomunikasikan pentingnya keterkaitan setiap elemen kepada audiens. Sebagai contoh, teks berukuran besar berfungsi menyampaikan pesan paling penting, lalu diikuti oleh subjudul dan teks isi.

12. Plagiat

“Plagiat” dan “terinspirasi” merupakan dua hal yang berbeda. Anda boleh mencari inspirasi dari hasil karya orang lain. Namun, jangan sampai menjiplak kreasi orang lain, lalu mengakuinya sebagai karya sendiri. Plagiat tidak hanya menurunkan kredibilitas seorang kreator, tetapi juga membatasi pengaruh dan jangkauan pesan yang terkandung dalam karyanya.

Selain itu, jangan gunakan elemen-elemen desain yang klise dan pasaran, seperti yang dapat Anda temukan di sini.

13. Kombinasi Fon Tak Cocok

Salah satu keahlian krusial yang harus dimiliki oleh seorang desainer adalah memahami cara memadukan fon. Seperti elemen desain lainnya, konbinasi fon yang tepat bisa mengomunikasikan pesan secara optimal. Sebagai contoh, Anda bisa menggabungkan fon yang berkesan formal dan elegan dengan fon yang cenderung akrab dan ringan.

14. Kurang Jarak Antarbaris

Jangan abaikan jarak antarbaris teks atau leading! Terlalu banyak spasi akan membuat baris teks tampak tidak berhubungan. Sementara itu, jarak yang terlalu sempit justru menciptakan kesan terlalu padat dan ramai.

15. Terlalu Simetris

Kesalahan berikutnya adalah membuat desain yang terlalu simetris dan sempurna. Keseimbangan yang berlebihan malah akan membuat sebuah desain tampak membosankan. Sebaliknya, grafis yang tak terlalu simetris justru bisa menghasilkan tampilan yang lebih eye-catching.

16. Menggunakan Gambar Piksel

Desainer pemula biasanya menggunakan gambar piksel ketimbang gambar vektor. Sesuai namanya, gambar piksel terbuat dari kumpulan piksel yang tampak kabur ketika diperbesar. Sementara itu, gambar vektor dibuat menggunakan garis dan kurva geometris sehingga tetap jernih meskipun skala resolusinya diubah-ubah.

Baca juga: Mirip Tapi Beda! Simak, Pengertian Pixel dan Resolusi

17. Tidak Konsisten

Kurangnya konsistensi dan terlalu repetitif merupakan kesalahan selanjutnya dalam desain grafis. Sebagai contoh, Anda harus memasukkan beberapa tata letak dan elemen visual yang sama, seperti efek gambar dan jenis tombol, ke dalam proyek. Namun, ingat! Sisipkan secukupnya saja! Kemudian, jangan pula membuat desain yang terlalu mirip dengan halaman desain lainnya.

18. Gagal Mengomunikasikan Desain secara Efektif

Banyak desainer dan nondesainer yang melupakan tujuan dari pembuatan desain. Sering kali, orang-orang hanya membuat desain yang sesuai dengan selera dan preferensi estetis. Akibatnya, mereka melupakan tentang isi dan pengaruh yang akan diterima audiens ketika menyimak hasil karya tersebut.

19. Melupakan Medium Hasil

Terakhir, jangan abaikan medium hasil! Desain yang sudah final nantinya akan muncul di medium yang Anda pilih. Namun, baik dipublikasikan secara daring atau dicetak, hasil desain akan menunjukkan perbedaan besar.

Contohnya, apabila hendak mencetak artwork pada sebuah buku jilid, sediakan jarak antara dua halaman, atau yang juga disebut gutter. Sebelum menyisipkan ide Anda, pastikan untuk tidak menaruh elemen pada area gutter agar tidak tertutupi ketika proses penjilidan.

Selain itu, perhatikan pula mode warna sebelum berkas desain disimpan. Jika hendak mencetak desain, gunakan mode CMYK. Sementara itu, jika hasil desain hanya ditampilkan pada layar komputer atau perangkat mobile, pakailah mode RGB.

Baca juga: Supaya Ga salah Cetak, Nih Pahami Perbedaan RGB dan CMYK

Sudahkah memahami informasi tentang kesalahan desain grafis yang paling sering dilakukan oleh desainer pemula? Itu artinya, Anda sudah boleh bersiap-siap memulai proyek baru! Memang, butuh banyak waktu agar bisa menerapkan setiap saran di atas. Namun, ketika telah terbiasa, Anda akan menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah sekaligus meningkatkan kualitas hasil akhirnya.

Tags: desain
ShareTweetSend
Previous Post

Jelas Padat Singkat, 8 Cara Membuat QR Code Dengan Mudah!

Next Post

Supaya Tepat Sasaran, Ikutin 9 Tips Membuat Desain Brief Ini!

Next Post
Supaya Tepat Sasaran, Ikutin 9 Tips Membuat Desain Brief Ini!

Supaya Tepat Sasaran, Ikutin 9 Tips Membuat Desain Brief Ini!

Ga Usah Nyari Lagi, Nih 10 Situs Free Foto Stock Terbaik

Banjir Orderan, Simak Dulu Manfaat Fotografi untuk Online Shop!

Banjir Orderan, Simak Dulu Manfaat Fotografi untuk Online Shop!

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Cari Artikel

No Result
View All Result
  • Trending
  • Comments
  • Latest

28 Jenis Kertas Percetakan yang Paling Sering Digunakan

18/11/2023

15 Jenis Peralatan Kearsipan, Penjelasan & Fungsinya

22/08/2023

Perbedaan Laminasi Doff Dan Laminasi Glossy

19/11/2023

6 Cara Membuat Kop Surat di Amplop Dengan Word?

10/11/2022

Sebelum Cetak Brosur, Kenali 3 Jenis dan Ukuran Brosur Ini!

18/11/2023

Kenali 10 Jenis Bahan Spanduk dan Banner Digital Printing Ini!

20/11/2022

Supaya Ga Salah Cetak, Nih Pahami Perbedaan RGB dan CMYK

20/05/2023

12 Jenis Software Desain Grafis Terbaik Untuk Desainer

19/11/2022

Pengertian Ordner Dan Fungsinya Dalam Peralatan Kearsipan

14/11/2022

Printer Spooling ? Yuk Cari Tau Artinya Dan Penyelesaiannya !

24/11/2022

4 Bentuk Stempel dan Kegunaannya Untuk Perusahaan

6
Anak Zaman Now Jarang Tahu, Simak, Arti Iklan Media Cetak!

Anak Zaman Now Jarang Tahu, Simak, Arti Iklan Media Cetak!

3

Keliatan Murahan? Simak Nih, 11 Tips Desain Brosur Yang Jitu

2

Apa Itu Offset Printing?

2

Bukan Cuman Pajangan, Nih 9 Fungsi dan 6 Manfaat ID Card!

2

15 Aplikasi Desain Grafis Android Terbaik di Smartphone

2

Iklan Layanan Masyarakat: Pengertian, Sejarah dan Fungsinya

2

10 Cara Menghemat Kertas dan Mengurangi Sampah Kertas

2

Perbedaan Laminasi Panas dan Dingin Supaya Ga Salah Beli

2

Begini Aja ? Simak Deh 3 Cara Mudah Membuat Lanyard Ini !

2
produk billboard di wellen print

Wellen Print, Percetakan Jakarta Selatan Terbaik di Kelasnya!

25/03/2024
tempat sumbang baju bekas

8 Rekomendasi Tempat Sumbang Baju Bekas, Sayang Dibuang!

27/03/2024
Biar Modis, Pahami Macam Macam Fashion Style Ini Dulu, Yuk!

Biar Modis, Pahami Macam Macam Fashion Style Ini Dulu, Yuk!

18/03/2024
10 Jenis Banner Untuk Promosi! Kamu Cucok Yang Mana

10 Jenis Banner Untuk Promosi! Kamu Cucok Yang Mana?

12/03/2024
Apa Itu Stapler Ternyata Beda dengan Staples, Loh!

Apa Itu Stapler? Ternyata Beda dengan Staples, Loh!

12/03/2024
Cetak 3D Printing

Cetak 3D Printing: Kenali Seluk Beluknya Disini Yuk!!

04/03/2024
Cari Kaos Awet dan Bagus Kenali 4 Jenis Jahitan Kaos Ini!

Cari Kaos Awet dan Bagus? Kenali 4 Jenis Jahitan Kaos Ini!

19/01/2024
Jadi Trending! Simak Nih, Perbedaan Kaos Oversize dan Biasa!

Jadi Trending! Simak Nih, Perbedaan Kaos Oversize dan Biasa!

09/01/2024

Cara Menghilangkan Noda Luntur di Baju, Harus Gercep!

09/01/2024
20 Jenis Topi Kupluk Biar Tampil Kece, Kuy Disimak Dulu!

20 Jenis Topi Kupluk Biar Tampil Kece, Kuy Disimak Dulu!

19/01/2024

Menyediakan beragam informasi seputar dunia percetakan dan desain grafis seperti percetakan offset dan digital, serta peran desain di industri percetakan.

Follow Us

Telusuri Berdasarkan Kategori

  • Apparel
  • Artikel Pilihan
  • Box
  • Desain Grafis
  • Digital
  • Offset
  • Percetakan
  • Pilihan Editor
  • Sponsored
  • Uncategorized

Newsletter

Masukan alamat email Anda untuk mendapatkan informasi terbaru seputar dunia percetakan/desain grafis.

© 2017 - 2022 Solusi Printing. All Rights Reserved. Designed & Optimized by Jasa SEO.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Produk Percetakan
  • Istilah Percetakan
  • Ukuran
    • Ukuran Kertas
    • Kartu
    • Banner
  • Tempat Percetakan
  • Kategori
    • Percetakan
      • Offset
      • Digital
    • Desain Grafis
    • Apparel

© 2017 - 2022 Solusi Printing. All Rights Reserved. Designed & Optimized by Jasa SEO.

Go to mobile version