Menjalankan bisnis sablon akan memberikan banyak keuntungan asal bisa dijalankan dengan baik. Dengan modal yang kecil, Anda bisa memaksimalkan untung yang didapatkan. Sayangnya, proses untuk sablon ini cukup panjang dan bagi beberapa orang cukup rumit untuk diikuti dan dijalankankan.
Kalau Anda ingin menjalani bisnis di bidang sablon atau percetakan, ada baiknya untuk mempelajari proses sablon dengan baik. Anda bisa mengikuti pelatihan yang dilakukan oleh lembaga seperti BLK. Kalau ingin otodidak juga bisa dengan melihat aneka tutorial.
Apa pun yang Anda pilih untuk memulai bisnis sablon ada baiknya untuk mengenal alat sablon manual. Berikut beberapa jenis alat sablon yang selalu digunakan khususnya untuk jenis sablon manual untuk kertas.
1. Screen Sablon
Alat sablon pertama yang harus ada karena menjadi salah satu peralatan inti adalah screen sablon. Layar ini terbuat dari bahan yang elastis dan memiliki pori-pori di permukaannya. Dari pori-pori ini cairan sablon akan turun ke bawah dan menempel pada permukaan kertas atau kaos.
Ukuran dari screen yang digunakan untuk melakukan sablon ada banyak. Ada yang ukurannya 30 x 40 cm sampai lebih besar dari ini. Ukuran bisa menyesuaikan dengan jenis permukaan yang akan dicetak. Screen umumnya dibingkai mirip sekali dengan kanvas untuk mempermudah proses sablon dilakukan.
2. Obat Afdruk
Proses sablon hampir sama dengan mencetak foto pada kertas. Oleh karena itu obat afdruk akan dibutuhkan untuk proses pembuatan pola pada screen. Umumnya obat afdruk atau yang sering disebut dengan emulsi ini digunakan bersamaan dengan sensitizer agar pola mudah muncul.
Pemindahan gambar ini harus dilakukan dengan hati-hati. Kalau dilakukan dengan sembarangan, apalagi ada bagian yang rumit, kemungkinan besar akan rusak. Setelah pemindahan selesai akan dilakukan proses penghapusan beberapa bagian tidak perlu dan screen bisa segera digunakan untuk melakukan cetak.
Baca juga: Bagaimaan Cara Mengoleskan Cairan Emulsi Sablon?
3. Rakel Sablon
Rakel sablon adalah alat utama yang digunakan untuk membantu memindahkan tinta dari permukaan screen ke permukaan dari kertas, plastik, dan kaos. Alat ini berfungsi untuk memberikan tekanan pada permukaan screen sehingga tinta bisa menempel dengan sempurna dan tidak ada bagian yang kosong.
Rakel biasanya terbuat dari dua bahan. Bagian atas terbuat dari kayu sementara bagian bawah menggunakan plastik elastis yang tebal. Bagian bawah bisa digunakan untuk menekan kuat dan mendorong tinta bolak-balik. Saat melakukan penekanan rakel, Anda tidak boleh melakukannya terlalu kuat atau ringan agar hasilnya sempurna.
4. Tinta Sablon
Setelah semuanya disiapkan dengan baik mulai dari screen yang akan digunakan sebagai pemberi pola hingga rakel, Anda harus menyiapkan tintanya. Jenis tinta yang digunakan untuk sablon jenisnya ada banyak dan tidak semuanya sama. Jenis tinta sablon yang digunakan untuk kertas tentu berbeda dengan yang akan digunakan pada kaos dan plastik.
Warna dari jenis tinta sablon juga ada banyak mulai dari warna utama seperti merah, biru, dan kuning serta kombinasinya. Sebelum melakukan cetak pada permukaan apa pun Anda harus membuat warna sesuai dengan kebutuhan. Cara ini dilakukan secara manual sesuai dengan takaran tertentu agar hasilnya sempurna. Anda bisa mempelajarinya terlebih dahulu merk tinta sablon yang populer dikalangan pengusaha sablon
Baca juga: 9 Jenis Tinta Percetakan Digital yang Perlu Anda Ketahui
5. Meja Afdruk Sablon
Meja ini digunakan untuk proses penyinaran dan membuat pola pada screen. Setelah diberi penyinaran selama beberapa saat akan muncul pola tertentu yang nantinya akan digunakan untuk proses cetak. Setelah pola muncul, permukaan screen harus disemprot dengan air agar bagian yang tidak dibutuhkan bisa mengelupas.
Ukuran dari meja afdruk sablon ini umumnya tidak terlalu besar dan bisa disesuaikan dengan ukuran dari screen. Umumnya bagian bawah meja akan ada lampu yang terang dan memberikan efek panas. Proses ini umumnya tidak lama dan bisa dilakukan di dalam ruangan.
Baca juga: Bagaimana Cara Afdruk Screen Sablon Yang Benar?
6. Penghapus Screen sablon
Screen sablon yang digunakan untuk proses sablon umumnya tidak sekali pakai lalu dibuang begitu saja. Anda bisa menggunakan alat sablon manual ini berkali-kali. Setelah proyek sablon selesai dilakukan, tugas Anda selanjutnya adalah mencuci screen dan menghilangkan bagian yang tercetak agar bersih dan bisa dibentuk pola lagi.
Penghapus screen sablon ada banyak di luaran sana. Dengan penghapus screen ini, alat cetak bisa dipakai berkali-kali. Bahkan, kalau Anda mengalami kesalahan saat membuat pola, cukup dibersihkan lalu dibuat lagi polanya.
7. Meja Sablon
Proses sablon tidak akan berjalan dengan lancar kalau tidak ada meja sablonnya. Oleh karena itu Anda disarankan untuk memiliki meja sablon yang cukup luas. Dengan meja ini Anda bisa melakukan proses cetak dengan lebih cepat.
Meja sablon juga ada yang memiliki pengait. Biasanya meja jenis ini digunakan untuk mencetak pada kaos. Dengan pengait ini pola akan dicetak pada bagian yang tepat meski jumlah kaosnya ada banyak.
Baca juga: Punya Bisnis Konfeksi? Pelajari Dulu 5 Jenis Bahan Kaos Ini!
8. Minyak Sablon
Minyak sablon yang digunakan bisa minyak tanah atau minyak goreng biasa. Selanjutnya minyak ini digunakan untuk membentuk pola pada kertas. Pola digunakan untuk membuat bagian mana nantinya pada screen yang bisa dilalui oleh tinta dan bagian yang tidak boleh dilalui oleh tinta agar pola yang dibuat sesuai dengan kebutuhan.
Pembuatan pola dengan minyak ini dilakukan secara manual. Selanjutnya proses penyinaran dilakukan untuk membuat pola pada bagian screen. Karena proses ini sangat krusial dan akan memengaruhi semua hasil, Anda harus melakukannya dengan hati-hati. Lakukan dengan presisi agar hasilnya sempurna.
9. Pengencer Tinta Sablon
Sebelum melakukan proses cetak pada permukaan apa pun, tinta yang digunakan harus diencerkan terlebih dahulu. Pengenceran ini dilakukan untuk menghindari hasil yang terlalu keras dan mendapatkan ketebalan sesuai dengan keinginan. Pengencer tinta sablon umumnya tidak memengaruhi warna dari bahan cat yang digunakan.
Tinta yang digunakan untuk menyablon biasanya memiliki konsentrasi tinggi. Dengan pengenceran sampai tahap tertentu, Anda bisa memaksimalkan penggunaan tinta. Beberapa jenis pengencer yang dijual di luar sana ada yang berfungsi untuk menguatkan tinta saat menempel di permukaan.
10. Pengering Sablon
Alat sablon manual terakhir yang bisa digunakan untuk membantu proses cetak hingga akhirnya menjadi produk jadi adalah pengering. Pengering sablon ini digunakan untuk membuat tinta yang dipakai segera kering dan tidak menempel di mana-mana. Proses pengeringan ini bisa dilakukan untuk cetak di kertas atau di kaos.
Pengering yang digunakan bisa dalam bentuk pengering rambut yang memancarkan panas atau lainnya. Pada proses lain ada juga yang menggunakan proses press yang sudah diberi pemanas agar tinta menempel dengan sempurna.
Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Film Sablon Dari Ketas HVS?
Dengan mengenal dan memahami semua alat sablon manual di atas, Anda bisa menjalankan bisnis dengan lebih mudah. Kemungkinan melakukan kesalahan bisa dihindari sehingga proses cetak mulai dari memberi pola pada screen sampai jadi pola di kertas yang jadi produk bisa berjalan dengan sempurna.
Kalau Anda tertarik dengan dunia percetakan baik manual atau digital lainnya, coba buka solusiprinting.com. Berbagai informasi terkait dengan dunia percetakan sampai desain grafis tersedia lengkap.