Jika tertarik memperdalam wawasan seputar fotografi, Anda perlu mencari tahu jenis-jenis kamera yang ada saat ini. Dengan demikian, Anda akan jadi lebih paham tentang fungsi setiap kamera dan juga bisa menentukan mana yang paling sesuai kebutuhan. Untuk itu, yuk cermati ulasan tentang jenis-jenis kamera berikut!
Pengertian Kamera
Kamera adalah sebuah perangkat optik yang berguna untuk merekam gambar diam maupun bergerak. Istilah kamera sendiri berasal dari camera obscura yang memiliki makna ruang gelap dan juga menjadi nama Latin untuk alat yang dapat memproyeksikan gambar nyata ke objek dengan permukaan datar.
Sejarah Kamera
Pada dasarnya, konsep dasar dari fotografi sudah ada sejak abad ke-5 SM. Namun, seni fotografi baru benar-benar eksis pada abad ke-11, ketika seorang ilmuwan Irak berhasil mengembangkan sebuah perangkat yang disebut camera obscura.
Akan tetapi, fungsi kamera saat itu tidak untuk merekam gambar, melainkan hanya memproyeksikannya ke permukaan datar. Camera obscura yang pertama bahkan masih mengaplikasikan mekanisme seperti menggunakan lubang jarum di sebuah ruang tenda. Setelah itu, gambar dari luar tenda akan diproyeksikan ke dalam sisi tenda yang gelap.
Baru pada abad ke-17, bentuk camera obscura menjadi lebih kecil sehingga dapat dibawa ke mana-mana. Di era itu pula, para fotografer mulai mengenal yang namanya lensa. Kemudian pada akhir 1830-an, Joseph Nicephore Niepce sukses menghasilkan foto pertama yang tidak cepat pudar dengan camera obscura.
Dalam perkembangannya, kelahiran Kodak menjadi lompatan terbesar dalam sejarah fotografi. Berdiri pada tahun 1888, George Eastman dan Henry A. Strong adalah orang yang berada di balik berdirinya perusahaan asal Amerika tersebut. Pun, kelahiran Kodak juga menjadi awal sejarah untuk fotografi analog.
Jenis-Jenis Kamera
Karena kemajuan teknologi membawa perubahan besar dalam dunia fotografi, berikut adalah beberapa jenis-jenis kamera yang umum dipakai saat ini.
1. DSLR (Digital Single-Lens Reflex)
Pada dasarnya, DSLR adalah sebuah digital still camera yang menerapkan mekanisme kerja refleks lensa tunggal. Jadi, saat cahaya masuk ke lensa DSLR, pengguna akan dapat melihat subjek foto di jendela bidik optik, yang merupakan hasil pantulan dari cermin di dalam bodi kamera.
Keunggulan utama dari DSLR adalah bodi kameranya mudah dipasangkan dengan berbagai jenis lensa, baik itu lensa zoom ataupun fisheye. Selain itu, kamera ini juga memiliki sensor yang lebih besar sehingga bisa Anda pakai untuk memotret di pencahayaan yang redup.
2. Compact Digital/Pocket Camera
Seperti namanya, jenis kamera digital ini memiliki ukuran yang kecil atau cukup dimasukkan ke dalam saku (kantong). Biasanya, orang memanfaatkan pocket kamera hanya untuk dokumentasi standar saja. Hal ini karena fitur kamera ini memang tidak “mewah”. Pertama, kualitas rentang dinamisnya tidak begitu baik. Kedua, sensitivitas auto focus-nya tergolong lambat. Meski demikian, kamera ini unggul dalam segi mobilitas dan harga yang terjangkau.
3. Mirrorless Camera
Kamera mirrorless mulai populer di pertengahan tahun 2000-an, ketika kamera kompak menjadi tren kala itu. Jenis kamera ini tidak menggunakan cermin refleks sehingga cahaya yang melalui lensa akan langsung masuk ke dalam sensor digital. Setelah itu, pengguna dapat melihat gambar pada layar LCD kamera dan bisa terlebih dahulu melakukan penyesuaian sebelum mengambil foto.
Kelebihan dari mirrorless adalah kamera ini memiliki stabilisasi gambar yang sangat baik. Karena kamera ini tidak menerapkan mekanisme cermin di dalam bodinya, mirrorless tidak mudah goyang saat digunakan memotret. Karena itulah, hasil foto dari kamera ini selalu tampak lebih jernih dan tajam.
4. Prosumer Camera/Bridge Camera
Istilah prosumer terdiri atas dua gabungan kata, yaitu professional dan consumer. Jenis kamera ini awalnya memang diperuntukkan bagi pengguna yang masih awam dengan dunia fotografi. Karena itu, prosumer camera atau juga disebut bridge camera menawarkan pengaturan kamera DSLR dan kemudahan ala kamera saku di saat bersamaan.
Ciri utama dari kamera ini adalah adanya mode auto yang simpel dan juga fitur manual seperti shutter speed, ISO, dan lain sebagainya. Pun tidak kalah penting, lensa pada kamera prosumer dapat melakukan zoom sampai berpuluh-puluh kali lho.
Baca juga: Secepat Kilat! Begini 5 Cara Menghilangkan Background Foto!
5. Polaroid Camera
Kamera polaroid adalah istilah populer untuk kamera instan atau kamera langsung jadi. Kata polaroid sendiri sebetulnya berasal dari nama sebuah perusahaan produk optik—Polaroid Corporation, yang didirikan oleh Edwin H. Land pada 1937 silam. Kelebihan utama dari kamera ini tentunya terletak pada hasil fotonya yang bisa langsung jadi.
Jadi, kita tidak perlu lagi pergi ke tempat percetakan foto atau bahkan harus mencetaknya secara terpisah di printer. Namun sayangnya, harga kamera dan kertas foto polaroid terbilang mahal. Pun, kamera polaroid memiliki kinerja yang kurang baik di kondisi low light.
Baca juga: Jangan Dibuat Sulit, Ini Cara Membuat Foto Polaroid Mudah
6. Boutique Camera
Jika merujuk pada namanya, kamera ini tentu memiliki kesan mewah. Dari segi harga, boutique camera dengan jenis Leica M9, misalnya, harga bekasnya masih bertahan di kisaran Rp40 jutaan. Sementara itu, kamera Leica M Monochrom Type 26 baru dibanderol dengan harga tidak kurang dari Rp250 jutaan.
Tentunya, harga kamera butik yang mahal sepadan dengan kemampuan yang dimilikinya. Ya, sensor full frame pada kamera ini jauh lebih baik daripada DSLR. Karena itu, kualitas gambar dari kamera ini terlihat lebih bagus daripada jepretan DSLR.
6. Action Cam
Action cam (atau kamera aksi) biasanya memiliki ukuran yang sangat kecil, portabel, dan ringan. Oleh karena itu, banyak orang memanfaatkan kamera ini untuk merekam video di lokasi-lokasi yang sulit atau ketika sedang melakukan aksi dalam kecepatan tinggi/ekstrem. Dari sisi ketahanan, kamera aksi juga sangat tahan benturan dan guncangan. Maka dari itu, orang biasanya memasang kamera ini pada setang sepeda, helm, di bagian dada, atau bahkan atap kendaraan.
Baca juga: Edit Video di Hp Mudah Cuma Pakai Aplikasi InShot Ini Loh!
7. Underwater Camera
Seperti tersemat pada namanya, kamera ini berfungsi untuk mengambil gambar atau video di bawah air. Karena itu, banyak yang menggunakan kamera ini saat melakukan kegiatan seperti berenang, menyelam, atau untuk kebutuhan penelitian di bawah air. Beberapa jenis underwater camera juga dapat diturunkan ke dalam air dan menangkap video/gambar sendiri secara otomatis yang dioperasikan dari jarak jauh.
8. Medium Format Camera
Medium format camera dapat menghasilkan gambar dengan kualitas sangat tinggi. Tingkat akurasinya juga bisa dikatakan hampir sempurna, khususnya yang terkait dengan reproduksi warna. Itulah mengapa banyak orang memakai kamera ini untuk kebutuhan fotografi fashion dan periklanan. Ini karena kedua industri tersebut biasanya membutuhkan gambar yang sangat detail dan besar. Nah, medium format camera adalah kamera yang memiliki kelebihan itu.
9. 360 Camera
Kamera 360 kian populer saat ini karena penggunaan virtual and augmented reality yang terus meningkat, baik itu dalam bentuk hiburan interaktif ataupun video games. Karena mampu menangkap berbagai Point of Interest (POI), kamera ini berguna untuk memotret panorama atau bidang visual yang sangat luas. Untuk jenis kamera 360 kelas premium, seperti GoPro Odyssey misalnya, harganya bisa mencapai USD15000 atau sekitar Rp211 juta.
Itulah jenis-jenis kamera yang sering dijumpai di dunia fotografi. Nah, sebisa mungkin pilih kamera sesuai kebutuhan fotografi Anda sehingga nantinya tidak akan mubazir ketika sudah dibeli.