Istilah garis tentu sudah akrab di benak Anda karena itu sudah diajarkan sejak SD. Namun, sebagian orang masih sering bingung membedakan antara garis horizontal, vertikal, dan diagonal. Padahal, bentuk ketiganya sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, loh. Untuk itu, mari mengulik kembali perbedaan garis horizontal, vertikal, dan diagonal.
Baca juga: Lagi Belajar Desain? Simak Deh 7 Prinsip Desain Grafis Ini
Apa Itu Garis?
Sebelumnya, masih ingat dengan definisi garis? Garis adalah salah satu bentuk geometri yang mempunyai satu dimensi saja, yakni panjang. Definisi dasarnya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah coretan panjang, baik itu berbentuk lurus, belok, ataupun lengkung.
Garis dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Baca juga: Jadi Pro Desainer Lewat 10 Kursus Desain Grafis Ini Yuk!
1. Garis lurus
Garis ini berbentuk lurus, merupakan penghubung dua titik yang posisinya berbeda. Dalam ilmu matematika, garis lurus memiliki sudut 180 derajat. Berdasarkan bentuknya, garis ini dikelompokkan lagi ke dalam beberapa jenis, yaitu garis vertikal, horizontal, dan diagonal.
2. Garis lengkung
Garis berbentuk melengkung ini adalah penghubung setidaknya dua titik yang berbeda posisinya. Umumnya, garis lengkung juga dikenal sebagai kurva melengkung. Contohnya adalah lingkaran dan oval.
3. Garis patah/sembarang
Mempunyai bentuk sembarang atau patah-patah, bentuk garis ini tidak lurus maupun melengkung. Salah satu contoh garis patah/sembarang adalah garis zigzag,
Perbedaan Garis Horizontal, Vertikal, dan Diagonal
Nah, telah diketahui bahwa horizontal, vertikal, serta diagonal merupakan jenis garis lurus. Namun, apakah ketiganya sama? Di bawah ini beberapa perbedaan garis horizontal, vertikal, dan diagonal berdasarkan etimologi, definisi, serta bentuk dan contohnya:
Baca juga: Pengertian Desain Grafis, Jenis & Dasar yang Harus Diketahui
1. Berdasarkan etimologi
Horizontal berarti sejajar horizon, diambil dari istilah dalam bahasa Latin yaitu Horizontem. Asal kata vertikal adalah Vertex, sebuah kata dalam bahasa Latin yang artinya titik paling tinggi dari sumbu bumi. Kemudian, Diagonal diambil dari Diagonalis, kata Latin yang semula digunakan di negara Prancis.
2. Berdasarkan definisinya
Sederhananya, garis horizontal bergerak dari kanan ke kiri atau sebaliknya. Bisa juga dari timur ke barat dan sebaliknya. Dengan kata lain, garis horizontal adalah garis lurus yang mendatar.
Vertikal atau garis vertikal bergerak melintasi halaman dari arah atas ke bawah atau sebaliknya. Bisa dikatakan pula: dari selatan ke utara dan sebaliknya. Garis vertikal ialah garis lurus yang berdiri tegak.
Sementara itu, diagonal atau garis diagonal bergerak dari sudut ke sudut. Bisa jadi dari sudut kanan atas ke sudut kiri bawah, ataupun dari sudut kiri atas ke sudut kanan bawah. Singkatnya, garis diagonal adalah jenis garis lurus yang bentuknya miring.
3. Berdasarkan Bentuk
Melihat masing-masing definisinya di atas, jelas bahwa bentuk ketiga garis ini sama-sama lurus tetapi memiliki perbedaan yang cukup mencolok. Jadi, berdasarkan bentuknya, perbedaan ketiganya adalah: horizontal itu datar/sejajar, vertikal adalah tegak lurus, dan diagonal adalah miring.
Selain itu, pada koordinat kartesius, garis horizontal digambarkan sejajar sumbu x (absis), sedangkan garis vertikal digambarkan sejajar sumbu y (ordinat).
4. Contoh Garis Horizontal, Vertikal, dan Diagonal
Contoh bentuk garis horizontal antara lain tiang bendera, tiang listrik, atau menara Eiffel. Contoh bentuk vertikal adalah kabel PLN ataupun garis-garis Zebra Cross. Sementara salah satu contoh bentuk garis diagonal adalah siku penyangga rak.
Penerapan dalam Karya Kreatif dan Desain Grafis
Secara tak langsung, garis vertikal dan horizontal dianggap sebagai istilah lain untuk lanskap dan portrait. Dalam fotografi dan dunia seni rupa, garis vertikal dinilai lebih penting daripada jenis garis lainnya. Selain karena garis vertikal dapat berdiri sendiri, juga dapat memisahkan objek manusia dengan lainnya yang posisinya tidak tegak lurus. Misalnya, objek manusia dengan hewan merangkak.
Sementara itu, desain grafis menggunakan 6 jenis garis, di antaranya: verikal, horizontal, diagonal, garis kurva/lengkung, dan zigzag. Berikut masing-masing makna dan fungsinya:
Baca juga: Niat Jadi Jasa Desain Grafis? Ini 10 Rekomendasi Websitenya
- Garis horizontal dapat menciptakan kesan statis, diam, tenang, dan relaksasi.
- Garis vertikal menciptakan kesan stabil, menguatkan, serta kemegahan.
- Garis diagonal memberi kesan ketidakstabilan dan menunjukkan sesuatu yang bergerak dinamis.
- Garis kurva/lengkung dianggap bisa memberi kesan halus, luwes, dan anggun. Garis ini lebih tidak bisa diprediksi bila dibandingkan dengan garis lurus.
- Garis zigzag yang merupakan kombinasi diagonal ini dapat menciptakan semangat, gairah, gerakan yang intens, dan kegembiraan.
- Garis spiral bersifat menenangkan, menciptakan kesan hipnotis, mengalis, lentur, dan dinamis.
Kesimpulan
Dari informasi di atas, dapat disimpulkan bahwa garis horizontal itu adalah garis mendatar. Cara mudah mengenalinya adalah garis ini menyerupai simbol minus (-) yang bisa ditarik sisi kiri dan kanannya.
Cara termudah mengenali garis vertikal adalah dengan memperhatikan bentuknya yang lurus serupa angka satu. Anda bisa menggambar garis vertikal dengan cara menarik garis lurus mulai dari bawah ke atas atau sebaliknya.
Sementara itu, garis diagonal pun mudah dikenali karena bentuknya yang sama sekali berbeda dengan vertikal dan horizontal. Garis ini punya ciri khas lurus dan miring, sama seperti simbol garis miring.
Nah, mengenali perbedaan garis horizontal, vertikal, dan diagonal ternyata mudah, bukan? Setelah ini, tentu Anda tidak lagi bingung bila ingin menggunakan ketiganya dalam karya kreatif ataupun desain grafis.