Memahami perbedaan RGB dan CMYK adalah komponen penting dalam dunia desain grafis. Kesalahan dalam hal pewarnaan tersebut membuat hasil cetak menjadi tidak maksimal. Permasalahan ini sering terjadi dalam dunia grafis saat desain yang telah dibuat menggunakan software desain akan dilanjutkan kepada proses produksi percetakan. Desain yang telah terlihat menarik pada layar menjadi percuma jika desainer grafis lemah dalam pengetahuan mengenai proses produksi sehingga hasil yang terlihat saat dicetak menjadi kurang menarik. Banyak faktor yang bisa menyebabkan kesalahan seperti itu, namun kasus yang paling sering terjadi adalah karena pewarnaan dalam desain.
Pewarnaan dengan RGB dan CMYK memiliki persamaan dan perbedaan yang harus dipahami agar tidak terjadi kesalahan pada proses cetak. Warna yang terlihat pada layar monitor komputer berbeda dengan hasil cetak pada dunia percetakan dikarenakan menggunakan 2 model pewarnaan yang berbeda, layar dengan RGB dan percetakan dengan CMYK. Perbedaan ini yang menyebabkan orang bertanya-tanya mengapa hasil cetak berbeda dengan warna yang terdapat pada desain.
Perbedaan RGB dan CMYK
Sebelum membuat desain, pahami perbedaan RGB dan CMYK berikut ini :
Warna CMYK :
CMYK adalah singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow, dan Black. Gabungan dari 4 warna CMYK menghasilkan sebagian warna dari RGB. Penggabungan warna Cyan, Magenta, dan Yellow akan menghasilkan warna Black. Penggunaan warna CMYK (warna subtractive) untuk tampil seimbang dengan latar belakang putih seperti pada bahan cetak kertas. Model warna CMYK lebih cocok disimpan menggunakan tipe file dengan format Jpeg. Model warna CMYk menjadi standar dalam proses percetakan digital, percetakan offset, rotogravure, litografi, letterpress sampai kepada teknik cetak konvensional seperti sablon. Oleh karena itu untuk mencetak dengan kualitas yang baik dibutuhan minim 4 jenis tinta dengan warna Cyan, Magenta Yellow dan Black.
Baca juga: Mengapa Mencetak Harus Menggunakan Warna CMYK?
Warna RGB :
RGB adalah warna yang terdiri dari Red, Green, dan Blue. Hasil dari tiga warna ini akan menghasilkan tingkat kecerahan yang lebih tinggi dibandingkan warna CMYK. Warna RGB (warna additive) adalah warna yang bertujuan untuk mempresentasikan gambar secara visual pada peralatan elektronik seperti televisi, proyektor, dan monitor komputer. Layar pada monitor menggunakan model warna RGB karena tampilan monitor komputer berlatar belakang warna hitam. Jadi, warna Red, Green, dan Blue berfungsi untuk berbagi intensitas cahaya untuk mencerahkan warna latar gelap ( hitam ).
Warna RGB memiliki karakteristik warna yang terang dan jelas dan menghasilkan kapasitas file yang lebih kecil ketika disimpan. Warna RGB juga sangat sesuai dengan warna visual pada tampilan digital seperti yang terdapat pada website. Jadi tidak mengherankan jika para desainer grafis lebih sering menggunakan model warna RGB dalam hal mendesain menggunakan aplikasi desainnya. Desain yang telah selesai dibuat dalam model warna RGB harus dikonversikan ke dalam warna CMYK terlebih dahulu sebelum menjalani proses cetak. Hal ini disebabkan karena format warna yang terdapat pada mesin percetakan hanya menggunakan warna model CMYK pada kalibrasi mesin cetaknya.
Baca juga: Jenis Mesin Percetakan Offset dan Percetakan Digital
Cara Mengkonversi RGB ke CMYK
Akan tetapi sebuah desain dalam mode warna RGB yang harus dikonversikan menjadi CMYK saat akan menjalani proses cetak mengalami penurunan warna yang mengakibatkan warna menjadi redup dan tidak secerah sesuai dengan warna yang ditampilkan pada layar monitor (warna RGB ). Langkah yang harus dilakukan untuk menghindari hal seperti ini adalah desainer grafis perlu untuk memastikan terlebih dahulu desain yang dibuat tampil sesuai dengan warna yang diinginkan tetapi dalam format atau model warna CMYK, sesuai dengan format yang digunakan pada mesin percetakan.
Aplikasi atau software desain grafis menyediakan dua jenis pilihan model warna untuk merancang desain yang ingin dibuat yaitu antara CMYK atau RGB. Akan tetapi terdapat beberapa fungsi yang hanya bisa dijalankan pada model warna tertentu. Untuk memilih antara dua model warna RGB atau CMYK dapat dilakukan pada tampilan saat membuka dokumen baru. Namun apabila desain sudah terlanjur dibuat, mode warna masih dapat dikonversi nantinya.
Berikut langkah untuk mengkonversi warna model CMYK dan RGB pada aplikasi desain grafis.
Adobe Photoshop
Langkah untuk konversi warna CMYK dan RGB pada adobe photoshop : Image > Mode > CMYK / RGB
Adobe Illustrator
Langkah untuk konversi warna CMYK dan RGB pada adobe Illustrator : File > Document Color Mode > CMYK / RGB Color
CorelDRAW
Langkah untuk konversi warna RGB ke CMYK pada CorelDRAW : Pilih objek pada gambar yang ingin dikonversi warnanya. Kemudian pilih Fill Tool dan klik Fill Color Dialog. Pastikan format warna yang terpilih adalah warna CMYK. Untuk objek garis/outline, lakukan langkah yang sama dengan pilih Outline Tool kemudian klik Outline Color Dialog dan pastikan mode warna CMYK yang dipilih. Atau dapat mengikuti langkah yang terdapat dalam gambar diatas.
Segala jenis desain harus dibuat dengan hati-hati agar mendapatkan hasil yang maksimal, apalagi jika desain akan digunakan untuk mencetak dalam format ukuran besar seperti X Banner. Dimana kesalahan akan terlihat secara jelas yang dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap manfaat X Banner tersebut. Oleh karena itu penting untuk memahami perbedaan RGB dan CMYK agar tidak terjadi kesalahan atau hasil cetak yang tidak sesuai dan cara untuk mengkonversi mode warna RGB ke CMYK yang tepat agar sesuai dengan format mesin percetakan. Semoga artikel tentang informasi percetakan ini bisa menjadi informasi yang berguna untuk Anda semua. Salam Sukses !