Penjilidan berguna untuk membuat kertas tergabung menjadi sebuah buku sehingga bisa digunakan secara fungsional dan nyaman. Penjilidan juga akan berpengaruh pada estetika dan keawetan buku secara umum. Oleh karena itu memilih jenis penjilidan yang tepat bisa membantu Anda mendapatkan hasil buku sesuai yang diinginkan.
Pemilihan jenis penjilidan buku dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketebalan buku, jenis sampul (hard cover atau soft cover), bentuk hasil akhir, biaya, serta waktu pengerjaan. Beberapa jenis penjilidan juga bisa saling dikombinasikan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Berikut penjelasan mengenai teknik penjilidan buku beserta kelebihan dan kekurangannya yang bisa dijadikan bahan pertimbangan.
Baca juga: Ujung ke Ujung, Nih Proses Pencetakan Buku Komplit!
1. Jilid Lakban (Tape Binding)
Penjilidan ini adalah jenis yang paling sederhana dan paling murah. Lakban hitam ditempelkan pada tepi dokumen yang sudah distaples terlebih dahulu. Kelemahannya adalah hasil jilid lakban yang tidak terlalu awet dan mudah lepas.
2. Jilid Kawat / Staples Tengah (Saddle Stitching)
Jenis penjilidan yang satu ini juga termasuk mudah dan murah. Lembaran kertas dilipat menjadi dua lalu disatukan dengan kawat atau staples biasa di bagian tengahnya. Jilid Kawat ini cocok untuk dokumen dengan soft cover dan ketebalan yang tipis antara 4-80 halaman seperti booklet, majalah, atau buku modul tipis.
Baca juga: Pengertian Dan Manfaat Booklet
3. Loop Stitching
Loop stitching memiliki teknik yang sama dengan saddle stitching. Bedanya adalah pada bagian luar punggung buku kawat dibuat melengkung sehingga membentuk lubang. Fungsi dari lubang ini adalah supaya dokumen bisa dimasukkan ke dalam binder besar. Biasanya teknik jilid ini dipakai untuk membuat katalog pada perusahaan besar yang berjumlah banyak supaya bisa dijadikan satu ataupun diambil dengan mudah.
Baca juga: Mengenal Brosur Flyer Pamflet Leaflet Booklet Dan Katalog
4. Jilid Lem Panas (Perfect Binding)
Jilid lem panas dilakukan dengan cara merekatkan bagian pinggir kertas ke punggung sampul buku bagian dalam menggunakan lem atau perekat. Teknik ini cocok untuk buku yang cukup tebal, dengan soft cover maupun hard cover.
Untuk soft cover, akan lebih baik jika memakai kertas yang tebal dan menambahkan laminasi. Hasil yang akan didapatkan pun cukup kuat sehingga buku bisa awet bertahun-tahun. Teknik ini juga bisa dikombinasikan dengan teknik lain seperti jilid kawat atau jilid benang. Jenis penjilidan ini biasanya digunakan untuk membuat buku tahunan, katalog, skripsi, novel, dll.
5. Jilid Jahit Benang (Sewn Binding)
Jilid jahit benang dilakukan dengan cara melipat kertas menjadi dua lalu disatukan dengan cara menjahitnya menggunakan benang di bagian tengah. Teknik ini bisa diaplikasikan pada buku dengan jumlah halaman tipis.
Namun biasanya, teknik ini dipadukan dengan jilid lem panas atau perfect binding untuk memperkuat halaman-halaman pada buku hard cover. Penentuan jumlah halaman yang dijahit tergantung pada ketebalan dan berat (gramasi) kertas. Semakin besar gramasi maka semakin sedikit halaman yang dijahit supaya tetap bisa mempertahankan kekuatan penjilidan.
Baca juga: Cara Membuat Hard Cover Buku, Ternyata Ga Rumit Loh!
6. Jilid Spiral (Wire Binding)
Jilid spiral dilakukan dengan cara melubangi tepi halaman di satu sisi lalu menyatukannya dengan kawat atau plastik berbentuk roll. Teknik ini biasanya dipakai untuk buku dengan bahan kertas yang cukup tebal namun tidak memiliki terlalu banyak halaman. Saat menggunakannya, Anda perlu memikirkan bagian kosong di tepi margin dokumen agar bisa dipakai untuk menjilid tanpa merusak isinya.
Kelebihan jilid spiral adalah dokumen bisa dibuka 360 derajat tanpa merusaknya. Jilid ini juga cukup awet dan dapat membuat kesan eksklusif pada hasil buku. Beberapa produk yang biasanya memakai jilid spiral ini antara lain buku agenda, laporan tahunan, buku menu, atau bisa juga buku catatan biasa.
Baca juga: Membuat Format Buku Agenda 2020 Untuk Perusahaan
7. Jilid Baut (Screw Binding)
Teknik jilid baut mirip dengan jilid spiral, yaitu melubangi tepi halaman untuk menyatukan kertas. Bedanya adalah yang digunakan untuk menyatukan halaman adalah baut yang dikencangkan. Tentunya dipilih baut khusus yang juga bisa menunjang estetika buku. Penjilidan ini seringnya dipakai untuk buku hard cover yang dibuat khusus seperti katalog warna, katalog pameran, buku menu, dll.
Baca juga: Tahu Ga? Arti Warna dalam Desain itu Penting, Nih Faktanya!
Itulah tadi penjelasan mengenai beberapa jenis penjilidan yang sering dipakai pada percetakan offset. Anda bisa menggunakannya sebagai pertimbangan saat melakukan finishing percetakan berupa penjilidan. Teknik yang tepat tentu akan menentukan hasil akhir yang memuaskan sehingga pelanggan Anda akan senang dengan hasilnya.