Pengertian Desain Komunikasi Visual
Desain komunikasi visual adalah bagian dari ilmu seni yang mendalami tentang proses pengolahan media untuk kebutuhan komunikasi, baik itu yang berbentuk media visual, tatanan huruf, maupun media interaktif. Selain itu DKV juga merupakan salah satu jurusan desain grafis yang ada di sekolah tinggi. Tujuan utama dari cabang ilmu ini tidak lain adalah untuk membuat si penerima pesan benar-benar memahami gagasan atau informasi yang disampaikan.
Selain itu, dalam buku Pengantar Desain Komunikasi Visual yang ditulis oleh Kusrianto (2007), DKV juga diartikan sebagai cabang ilmu yang memanfaatkan elemen-elemen grafis (komposisi warna, layout, dan tatanan huruf) untuk menyampaikan pesan atau gagasan secara visual.
Asal Usul Desain Komunikasi Visual
Jika merujuk pada perkembangan zaman yang semakin pesat, tidak relevan rasanya untuk membatasi ilmu DKV hanya pada lingkup gambar (visual) semata. Terlebih lagi, bentuk media komunikasi kian beragam dari hari ke hari, seperti misalnya situs web, billboard video, dan jenis media interaktif lainnya.
Di sisi lain, istilah Desain Komunikasi Visual sendiri semakin populer sejak ilmu desain grafis mulai melibatkan teknologi digital dalam proses pembuatannya. Tentunya, hal ini juga berkaitan dengan adanya dorongan besar untuk menghadirkan desain baru yang memiliki kesan lebih dinamis, dengan pengaplikasian yang tidak cuma terbatas pada jenis media statis atau cetak saja. Karena alasan itu pula, kini bidang ilmu DKV juga menambahkan keterampilan dalam membuat media interaktif/informasi yang berbasis digital.
Ruang Lingkup Desain Komunikasi Visual
Karya atau hasil akhir Desain Komunikasi Visual dalam kehidupan sehari-hari bisa berupa baliho, brosur, kartu nama, iklan (cetak maupun elektronik), dan lain sebagainya. Maka untuk lebih memperjelas detailnya, berikut adalah beberapa ruang lingkup dari DKV yang patut Anda ketahui.
- Advertising (Desain Periklanan). Cabang ilmu DKV yang menitikberatkan pada strategi komunikasi untuk tujuan pemasaran suatu produk atau jasa.
- Corporate Identity (Desain Identitas Usaha). Bidang ini mengacu pada cara sebuah perusahaan atau bisnis untuk menampilkan dirinya kepada publik. Produk dari desain identitas usaha bisa berbentuk identity kit, brand book, atau logo.
- Environment Graphics (Desain Marka Lingkungan). Ini bisa mencakup banyak disiplin ilmu desain termasuk grafis, interior, arsitektur, lanskap, dan desain industri.
- Desain Multimedia. Perusahaan percetakan sering mengaplikasikan disiplin ilmu ini dalam bentuk pembuatan banner, megatron, backdrop, dan lain-lain.
- Desain Grafis Industri. Pemanfaatan ilmu DKV dalam pembuatan kemasan produk.
- Desain Grafis Media. Cabang ilmu komunikasi visual yang berhubungan dengan bidang redaksional ataupun penerbitan, seperti misalnya pembuatan surat kabar, buku, dan lain sebagainya.
- Cerita Bergambar. Penyampaian ide atau informasi melalui sarana statis (cetak), dengan pola narasi yang lebih ringan dan gampang untuk dipahami.
- Fotografi. Bidang ilmu yang melibatkan perekaman gambar dengan memanfaatkan media cahaya.
- Videografi. Media desain dalam bentuk baru yang menampilkan gambar bergerak disertai audio.
- Ilustrasi. Ini sering dipakai sebagai pelengkap dalam pembuatan media informasi.
- Animasi. Karya animasi dinilai sebagai sarana komunikasi visual yang paling lengkap.
- Media Interaktif. Jenis media ini sangat populer di era digital dan biasanya berbentuk aplikasi mobile ataupun situs web.
Cabang Ilmu DKV
Karena Desain Komunikasi Visual adalah salah satu bidang yang sering melibatkan disiplin ilmu lain, pengaplikasiannya pun perlu dikelompokkan dalam beberapa konsentrasi. Untuk itu, berikut adalah beberapa konsentrasi utama dalam ilmu DKV.
- Desain Multimedia
- Desain Grafis
- Game Design
- Perfilman atau Videografi
- Fotografi
Fungsi dan Tujuan Desain Komunikasi Visual
Seperti dijelaskan Cenadi dalam bukunya yang berjudul Elemen-Elemen Dalam Desain Komunikasi Visual (1999), ilmu DKV memiliki 3 fungsi utama.
1. Sarana Identifikasi
Setiap individu memiliki identitas yang dapat menggambarkan tentang siapa dan asal orang tersebut. Hal serupa—sebuah identitas—juga dibutuhkan, baik itu oleh suatu produk, benda, ataupun organisasi. Dengan demikian, produsen dan konsumen dapat mengenali kualitas suatu produk atau layanan secara lebih mudah.
Sebagai contoh, Anda akan lebih mudah menemukan produk minyak goreng tertentu jika menyebutkan merek dan ukurannya dengan lengkap. Pun apabila diaplikasikan pada suatu lembaga atau organisasi, seperti misalnya sekolah, Anda tentu akan lebih mudah dalam menentukan mana yang favorit dan tidak.
2. Sarana Informasi dan Instruksi
Suatu informasi atau pesan akan menjadi bermanfaat apabila penyampaiannya tepat, baik itu dari segi penerima, tempat, dan waktu, serta harus dikemukakan atau dibuat dalam bentuk yang mudah dimengerti. Pengaplikasian dari fungsi ini biasanya berbentuk dalam peta, infografis, diagram, dan lain sebagainya.
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda juga bisa menemukan fungsi ini dalam bentuk rambu-rambu lalu lintas, simbol pada pintu toilet umum, dan tanda lainnya yang bersifat informatif. Pun, semua simbol itu juga harus bersifat universal atau mudah dipahami oleh orang dari berbagai latar belakang.
3. Sarana Presentasi dan Promosi
Pada poin ini, Desain Komunikasi Visual memiliki fungsi sebagai penyampai pesan, ide, atau informasi dalam bentuk visual sehingga mudah diingat oleh si penerima pesan. Dalam praktiknya, ini bisa Anda jumpai saat sebuah proyek desain grafis dipakai untuk mempromosikan perusahaan atau lembaga tertentu.
Bentuk dari sarana presentasi dan promosi juga sangat beragam, mulai dari pamflet hingga media interaktif digital yang lebih canggih. Intinya, fungsi ini memiliki tujuan yang persuasif atau untuk mempengaruhi preferensi konsumen.
Unsur Dalam Desain Komunikasi Visual
Untuk lebih memahami tentang bidang ilmu Desain Komunikasi Visual, kita tentunya perlu mengenal unsur-unsur penting di dalamnya. Unsur utama dalam disiplin ilmu ini adalah Nirmana 2d yang biasanya diaplikasikan pada media kertas atau kanvas dan Nirmana 3d yang berbentuk penyusunan berbagai elemen visual seperti warna, garis, tekstur, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat pula beberapa unsur unik lain dalam penerapan ilmu DKV.
1. Layout
Penerapan unsur ini bisa Anda temukan pada majalah, surat kabar, buku, dan jenis media cetak lainnya. Proses me-layout sendiri sangat penting karena dengan struktur pengaturan yang rapi, Anda dapat menyampaikan sebuah ide atau informasi secara baik kepada si penerima pesan.
2. Tipografi
Dalam mengomunikasikan suatu ide atau informasi, DKV perlu menerapkan unsur tipografi yang baik untuk meningkatkan keterbacaan dan estetika teks yang ingin disampaikan kepada penerima pesan. Pun seperti disampaikan oleh Frank William Jefkins, seorang penulis ternama di bidang Public Relations dan Advertising, desain huruf dapat memberikan karakter atau gaya yang dibutuhkan oleh sebuah subjek iklan untuk menampilkan citranya kepada konsumen.
Baca Juga: Biar ga Kudet, Baca dulu Pengertian dan Sejarah Tipografi ini!
3. Ilustrasi
Jenis ilustrasi cukup beragam, ada yang berbentuk gambar hasil lukisan tangan atau foto yang ditangkap oleh kamera.
4. Simbolisme
Fungsinya untuk menyampaikan suatu pesan atau gagasan secara tersirat melalui penggunaan media tertentu. Misalnya saja, sebuah perusahaan membuat logo untuk menunjukkan citranya kepada publik.
5. Warna
Warna menjadi salah satu elemen dalam DKV yang berfungsi untuk menciptakan harmonisasi dalam karya desain.
6. Audio
Unsur ini biasanya ditambahkan pada media interaktif/gerak untuk memberi efek dramatis. Demikian ulasan ini. Karena Desain komunikasi visual adalah salah satu cabang ilmu yang sangat populer dan memiliki prospek karier yang cerah di masa mendatang, yuk lebih memahami bidang ini!