Reklame atau billboard umum dijumpai pada jalan raya kota besar dengan bentuk beragam sebagai sarana promosi event, produk, maupun branding suatu bisnis. Papan reklame yang berdiri sendiri jadi pilihan paling lazim, tetapi tidak sedikit yang menggunakan media ini menempel pada sisi bangunan atau gedung tinggi.
Di beberapa titik strategis suatu kota mudah sekali ditemukan dua atau lebih papan reklame yang berdiri berderet. Bisa dibilang di antara produk cetak lainnya, reklame merupakan salah satu medium beriklan yang memakan biaya tinggi. Selain karena beriklan secara outdoor, luas bidang yang harus dicetak pun besar, belum lagi biaya pemasangannya.
Oleh karena itu, sebelum mencetak reklame, ada beberapa faktor yang harus diperhatikan. Pertama, apakah titik tempat reklame berdiri sudah tegak lurus dengan arah pandang orang yang lalu lalang di sekitarnya? Arah ini dipilih karena pengendara akan cepat dan mudah mengenali objek yang ada di depannya sehingga reklame akan mudah terlihat oleh mereka.
Kedua, tempatkan reklame pada lokasi yang membuat kendaraan akan memperlambat laju kendaraan atau justru berhenti total. Contoh, persimpangan jalan tempat lampu lalu lintas berada, pintu masuk menuju suatu kawasan maupun fasilitas publik, serta jalan yang menyempit (bottle neck). Jadi, pengendara punya cukup waktu memperhatikan reklame.
Ketiga, pastikan tidak ada benda yang menghalangi reklame terlihat dan terbaca pengendara. Visibilitas media kadang terlewatkan saat pemasangan reklame, seperti terhalang oleh pohon, tiang lampu penerangan jalan, lampu lalu lintas, hingga bangunan.
Keempat, kepadatan lokasi tempat reklame berdiri. Benar bahwa makin banyak papan reklame berdiri, maka makin strategis lokasi itu.
Namun, jika harus bersaing dengan reklame lain, pesan iklan yang disampaikan jadi tidak efektif. Bahkan, menimbulkan kejenuhan visual yang berimbas pada terganggunya estetika kota. Daripada memaksakan diri memasang iklan billboard di situ, coba pertimbangkan lokasi lain.
Kelima, ukuran reklame jadi faktor paling menentukan efektivitas sebuah iklan di luar ruangan. Ukuran media yang ditempati sebaiknya cukup besar sehingga dapat dilihat dari jarak optimum pengendara dan orang yang lalu lalang di sekitarnya. Sebagai patokan, ketajaman penglihatan normal manusia akan optimal pada jarak 6 meter.
Jenis reklame dapat dibedakan menurut penerangan, visual, pole, dan bentuk serta ukuran, seperti dijelaskan berikut ini.
- Penerangan
- Frontlite, memakai lampu sorot dari sisi depan
- Backlite, disorot dari lampu yang ada di belakang reklame
- Kedua sisi plus lampu neon atau sorot
- Tanpa penerangan apa pun
- Visual
- Digital printing
- Spray printing
- Cutting sticker
- Pole (jenis tiang pemancang)
- Single pole
- Double pole
- Triple pole
- Bentuk dan ukuran
- Horizontal, antara lain 20 x 10 m, 18 x 6 m, 12 x 6 m, 10 x 5 m, 4 x 8 m, 4 x 2 m
- Vertikal, antara lain 10 x 5 m, 4 x 8 m, 4 x 2 m
Pendek kata, untuk mencetak reklame perlu mempertimbangkan kelima faktor di atas. Ini wajib dilakukan demi efisiensi biaya dan efektivitas reklame yang dipasang nantinya mengingat biaya cetak dan pemasangan reklame relatif tinggi.