Penjelasan 10 Jenis Finishing Percetakan Offset dan Digital

Saat hendak mencetak sesuatu di media kertas dalam jumlah yang banyak (lebih dari 200 eksemplar), Anda sebaiknya memilih percetakan offset karena akan lebih menghemat biaya dibandingkan percetakan digital. Percetakan offset membutuhkan proses pembuatan film alias CTP terlebih dahulu sehingga membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Namun demikian, warna yang dihasilkan bisa lebih akurat dibanding percetakan digital.

Baca juga: Biar Ga Bingung, Nih Perbedaan Sablon Manual dan Digital !

Pengertian Finishing

Finishing adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam bisnis percetakan setelah media dicetak menjadi sebuah produk percetakan yang siap disajikan untuk pelanggan. Ada 2 Jenis proses finishing yang biasanya dilakukan oleh pengusaha percetakan;

In-line – Yang artinya mesin finishing terpasang di ujung mesin cetak, sehingga proses finishing menjadi lebih cepat. Akan tetapi proses ini membutuhkan biaya yang besar dan tempat yang luas.

Off-line – Proses ini artinya mesin finishing terpisah dengan mesin cetak. meski pengerjaan dengan proses ini lebih lama, akan tetapi biaya yang dikeluarkan untuk diinvestasikan tidaklah besar. Jenis proses offline masih banyak diadopsi oleh perusahaan percetakan kecil.

Setelah hasil cetakan siap, tentu Anda memerlukan finishing untuk membuat hasil cetakan menjadi lebih rapi, indah, serta fungsional.  

Baca juga: Jenis Mesin Percetakan Offset Dan Percetakan Digital

Jenis Finishing Percetakan

Berikut jenis finishing percetakan, baik offset maupun digital, yang sebaiknya Anda ketahui:

1. Laminating

Laminating artinya menggunakan plastik tipis untuk melapisi kertas yang telah dicetak. Berdasarkan bentuknya, ada tipe laminating doff dan glossy. Untuk laminating doff akan menghasilkan bentuk kertas doff atau tidak mengilat pada permukaan kertas. Sebaliknya untuk laminating glossy, permukaan kertas akan terlihat mengilat. 

Berdasarkan prosesnya, ada tipe laminating kering dan basah. Laminating kering diproses menggunakan laminating roll dengan cara menggiling kertas pada mesin secara manual. Cara ini biasanya digunakan untuk produk digital luar ruangan (Spanduk, Poster Albatros, Banner, dll). Sedangkan pada laminating basah, plastik akan dipanaskan oleh mesin untuk melapisi kertas. Proses ini biasanya digunakan untuk cetakan kertas Buku biasa.

Baca juga: 5 Langkah Mudah Cara Membuat Poster Di HP Dengan Canva

2. Hard Cover

Jenis finishing percetakan ini membuat bagian depan Buku dengan bahan karton tebal yang dilapisi kertas sampul yang telah dicetak. Hard cover membuat sampul Buku menjadi keras dan kaku sehingga tampak lebih eksklusif dan rapi.

3. Spot UV

Teknik spot UV menggunakan cairan khusus untuk melapisi kertas sehingga terlihat mengilat dan halus. Pelapisan ini biasanya digunakan untuk area tertentu saja dari suatu sampul misalnya bagian tulisan judul, gambar, atau logo.

Baca juga: Sebelum Buka Bisnis, Pelajari Dulu 7 Jenis Logo Disini!

4. Emboss dan Deboss (Cetak Timbul)

Teknik cetak timbul dilakukan dengan cara menatah kertas agar terjadi kesan tiga dimensi. Ada dua jenis teknik cetak timbul, yaitu emboss untuk membuat area kertas terlihat timbul ke arah atas dan deboss untuk membuat area kertas terlihat tenggelam ke arah bawah. Teknik ini biasanya dipakai pada sampul Buku, Majalah, Katalog perusahaan, dsb.

5. Poly / Hot printing

Teknik ini biasanya menggunakan tinta emas atau perak yang di-press menggunakan mesin pada cetakan supaya menempel. Hasilnya akan membuat kesan elegan dan mewah. Hot printing atau Poly sering dipakai pada Undangan Pernikahan untuk bagian hiasan atau inisial nama.

6. Lipat

Pelipatan bisa dikerjakan secara manual ataupun memakai mesin. Kertas bisa dilipat menjadi 2, 3 atau 4 bagian. Teknik ini biasa dipakai pada cetakan brosur atau leaflet. Jika pekerjaan dalam jumlah besar, akan lebih efisien menggunakan mesin lipat dikarenakan biayanya yang lebih murah.

7. Penjilidan

Jenis finishing percetakan yang penting dan biasanya mendapat perhatian lebih adalah bagian penjilidan. Teknik penjilidan yang dipilih bergantung pada ketebalan buku, bentuk akhir, waktu serta bujet yang dipunya. Beberapa jenis penjilidan yang biasa dipakai antara lain:

8. Pond dan Pisau Pond

Pond atau yang biasa di sebut dengan Die Cutting adalah teknik untuk memotong kertas sesuai desain yang sudah ditentukan. Pemotongan ini menggunakan mesin khusus dengan pisau pond untuk memotong kertas. Teknik ini biasanya dipakai untuk finishing Stiker, Kartu Ucapan, Undangan, atau Booklet.

Baca juga: Pengertian Dan Manfaat Booklet

9. Numerator dan Perforator

Numerator dipakai untuk memberi nomor pada halaman dokumen secara otomatis. Sedangkan perforator dipakai untuk melubangi kertas dengan ukuran kecil-kecil sehingga mudah disobek. Kedua alat ini biasanya menjadi satu dengan mesin cetak. Numerator biasanya dipakai untuk memberi nomor seri pada Tiket, Nota, Faktur, Kartu Garansi, dll. 

10. Potong

Stok kertas yang dimiliki oleh perusahaan percetakan harus dipotong terlebih dahulu sesuai dengan besar mesin cetak offset. Lalu biasanya hasil cetak juga harus dipotong untuk menghilangkan area yang tidak terkena cetak, biasanya untuk pekerjaan Brosur, Kartu Nama, Booklet, dan lainnya

Itulah jenis-jenis finishing percetakan yang sering dipakai dalam proses cetak dokumen. Anda perlu memilih finishing yang tepat agar dokumen bisa awet dan bisa digunakan secara fungsional. Jangan lupa pula untuk menyesuaikan dengan bujet dan jenis dokumen.

Exit mobile version