Teknik Cetak Tinggi Seni Grafis: Pengerian, Jenis, Contoh & cara

Teknik Cetak Tinggi Seni Grafis Pengerian, Jenis, Contoh & cara

Teknik cetak tinggi seni grafis menjadi salah satu jenis cetak yang bisa dijumpai secara luas. Teknik yang dilakukan secara manual ini biasa digunakan untuk memproduksi stempel, memproduksi buku, koran, atau bahkan karya seni. 

Bagi sebagian orang (mungkin juga Anda), istilah teknik cetak tinggi mungkin masih terdengar asing. Nah, Anda bisa mengetahui seluk beluk teknik cetak tinggi seni grafis di artikel berikut. Yuk, pelajari selengkapnya!

Apa Sih yang Dimaksud dengan Teknik Cetak Tinggi Dalam Seni Grafis?

Mendengar namanya saja, mungkin Anda sudah berpikir bahwa teknik cetak tinggi ini adalah sebuah teknik seni grafis yang rumit. Padahal, sebenarnya prinsip teknik cetak tinggi ini cukup simpel.

Mari kita pelajari dari definisinya terlebih dahulu. Apa, sih, yang dimaksud dengan teknik cetak tinggi seni grafis? Teknik cetak tinggi (relief print) merupakan sebuah teknik cetak menggunakan alat cetak/klise timbul. Artinya, di alat cetak tersebut ada permukaan yang lebih tinggi/timbul/menonjol dari permukaan sekitarnya. 

Bagian yang timbul ini akan digunakan sebagai medium penghantar tinta. Ketika tinta dioleskan di atas bagian yang menonjol, tinta akan tertahan sementara di bagian tersebut. Di sisi lain, permukaan yang lebih rendah tidak akan mendapatkan tinta. Alhasil, ketika gambar dicetakkan ke atas medium (misalnya seperti kertas), maka tinta yang melekat di bagian menonjol akan tercetak sesuai bentuk gambar.

Jenis Cetak Tinggi Itu Apa Saja Yah?

Saat ini, Anda bisa menjumpai beberapa jenis cetak tinggi. Beberapa jenis cetak tinggi yang dimaksud adalah wood cut, lino cut, serta metal cut

1. Wood Cut

Wood cut, atau teknik cukil kayu dalam bahasa Indonesia, adalah teknik cetak tinggi seni grafis yang dijumpai paling awal. Teknik ini merupakan teknik cetak tinggi yang sering digunakan secara tradisioinal di Asia Timur. Selain wood cut dan teknik cukil kayu, teknik yang satu ini juga disebut sebagai xilografi.

Wood cut adalah teknik menggambar desain atau pola pada media berupa papan kayu. Sesuai prinsip cetak tinggi, bagian yang tidak dibutuhkan akan dibuang menggunakan wood cut knife (pisau pahat khusus untuk mencukil kayu), sedangkan bagian yang mau dicetak akan dipertahankan.

2. Lino Cut

Pada prinsipnya, wood cut dan lino cut merupakan sama-sama jenis teknik cetak tinggi yang mengandalkan teknik cukil pada material yang digunakan. 

Perbedaan wood cut dan lino cut hanya terletak pada bahan yang digunakan. Pada wood cut, bahan yang digunakan adalah papan kayu. Di sisi lain, lino cut mengandalkan material linoleum.

3. Metal Cut

Metal cut pun pada dasarnya serupa dengan wood cut dan lino cut. Hanya saja, material yang digunakan adalah metal (logam). Dengan demikian, kamu perlu mencukil permukaan logam untuk membuat acuan cetak. 

4. Kolase

Selain beberapa teknik cutting yang sudah disebutkan, ada juga teknik kolase. Teknik kolase merupakan teknik cetak tinggi yang dilakukan dengan menempelkan material-material lain pada permukaan material acuan hingga sesuai dengan desain yang diinginkan.

Nantinya, Anda bisa mengoleskan tinta pada bagian tambahan tersebut. Setelah itu, tempelkan gambar tersebut di atas medium cetak dan lakukan penekanan agar tinta bisa membentuk desain pada medium tersebut.

Baca juga: 9 Jenis Tinta Percetakan Digital yang Perlu Anda Ketahui

Bagaimana Cara Membuat Cetak Tinggi?

Cara untuk membuat cetak tinggi tergolong mudah, yaitu:

  1. Siapkan sketsa/desain yang ingin dicetak. Siapkan juga material yang akan dijadikan sebagai acuan.
  2. Lalu, buat acuan dengan menggunakan alat (misalnya seperti pisau wood cut) untuk mencukil permukaan material sesuai dengan desain. Ingat prinsipnya—biarkan bagian yang dibutuhkan menonjol, sedangkan bagian yang tidak dibutuhkan dihilangkan.
  3. Oleskan tinta di atas acuan yang sudah dipahat/dicukil. Jika diperlukan, gunakan rol karet agar tinta yang dioleskan rata di semua sisi. 
  4. Posisikan acuan di medium cetak, lalu berikan penekanan agar desain tercetak di medium tersebut.
  5. Jika diperlukan, oleskan lagi tinta di atas material acuan dan tekan acuan di atas medium. Pengulangan ini dilakukan untuk membuat desain tampak lebih jelas. 

Ini Loh, Contoh Cetak Tinggi Dalam Kehidupan Modern

Teknik cetak tinggi adalah teknik cetak yang sering digunakan di sekitar kita. Tekniknya cukup mudah dan kualitas yang ditawarkan juga baik.

Beberapa produk yang dibuat menggunakan teknik cetak tinggi misalnya seperti koran, stempel, poster, lukisan, dan batik cap.

1. Stempel

Stempel merupakan contoh penggunaan teknik cetak tinggi yang paling sering dijumpai di sekitar kita. Anda bisa melihat bahwa di permukaan stempel ada bagian yang menonjol dan bagian yang tidak menonjol. 

Untuk menggunakan stempel, Anda perlu mengoleskan tinta stempel secukupnya di bagian stempel yang menonjol. Lalu, Anda bisa menekan stempel di atas kertas sambil menekannya agar desain tercetak di atas medium (misalnya kertas). 

Baca juga: Nyari Stempel? Pelajari dulu 5 Jenis Stempel Yang populer!

2. Batik Cap

Selain stempel, penerapan teknik cetak tinggi juga bisa Anda temukan di pembuatan batik cap (batik stempel). Pada jenis batik ini, produksi batik akan dilakukan menggunakan canting berbentuk cap yang menyerupai stempel. 

Canting cap ini dibuat menggunakan tembaga dan biasanya berukuran 20 x 20 cm. Meski demikian, ada juga canting cap yang berukuran lebih kecil atau lebih besar dari pada ukuran yang sudah disebutkan.

Untuk membuat batik cap, biasanya proses yang dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Menyediakan kain yang digunakan sebagai medium batik.
  2. Menyiapkan lilin malam, yaitu dengan cara merebusnya hingga cair dan menjaga suhu pada kisaran 60°-70°C.
  3. Memasukkan canting cap ke dalam rebusan malam, lalu mencapkannya di atas kain yang sudah disiapkan dengan tekanan yang cukup. Lalu, membiarkan malam meresap hingga tembus ke sisi lain permukaan kain.
  4. Mencelup kain dalam pewarna.
  5. Merebus kain untuk menghilangkan motif cairan malam.
  6. Melakukan pewarnaan tambahan (jika diperlukan).
  7. Membersihkan serta mencerahkan warna dengan soda.
  8. Mengeringkan batik cap dan menyetrika kain agar rapi.

3. Lukisan 

Kata siapa lukisan tidak bisa dibuat menggunakan teknik cetak tinggi? Sama seperti stempel dan batik cap, lukisan juga bisa dibuat dengan teknik cetak tinggi. 

Teknik cetak tinggi umumnya digunakan hanya di beberapa bagian lukisan sesuai kebutuhan. Meski demikian, bukan berarti tidak ada lukisan yang sepenuhnya menggunakan teknik cetak yang satu ini. 

4. Poster

Prinsip pembuatan poster dengan teknik cetak tinggi pada dasarnya sama dengan pembuatan lukisan. Pertama, Anda perlu membuat acuannya terlebih dahulu. Lalu, mewarnai acuan tersebut dengan tinta secara merata. Terakhir, Anda tinggal menekan acuan di atas medium yang ingin digunakan sebagai material poster.

Baca juga: 5 Langkah Mudah Cara Membuat Poster Di HP Dengan Canva

5. Koran

Koran juga bisa dibuat dengan menggunakan teknik cetak tinggi. Biasanya, proses ini disebut sebagai letterpress printing. Proses letterpress printing banyak digunakan untuk mencetak buku juga. 

Proses cetak ini sempat populer sebelum proses cetak offset ditemukan. Karena saat ini mesin cetak offset lebih banyak digunakan,  proses letterpress printing jadi jarang digunakan untuk mencetak koran.

Nah, itulah penjelasan mengenai teknik cetak tinggi seni grafis. Ternyata, teknik cetak yang satu ini lumayan banyak diterapkan di sekitar kita, ya! Ingin tahu lebih banyak tentang dunia printing dan desain grafis? Anda bisa cari tahu lebih banyak dengan mengunjungi website Solusi Printing. Yuk, perluas ilmu Anda di bidang printing dan desain grafis bersama Solusi Printing!

Exit mobile version