Johannes Gutenberg dikenal sebagai seorang pandai besi berkebangsaan Jerman penemu mesin cetak. Ia dilahirkan sekitar tahun 1398 (tidak diketahui angka tahun pastinya) di kota Mainz, Jerman. Gutenberg adalah anak bungsu dari kedua orang tuanya. Ayahnya adalah pedagang kelas atas dari kota tersebut yaitu Friele Gensfleisch zur Laden. Sedangkan ibunya, Else Wyrich, adalah istri kedua ayahnya. Tuan Friele biasa menjual emas ataupun kain untuk para uskup di Mainz sehingga keluarga mereka dianggap keluarga yang terpandang.
Masa Muda Sang Penemu Mesin Cetak
Gutenberg diketahui awalnya bekerja sebagai tukang emas, seperti ayahnya. Namun pada tahun 1411 terjadi pemberontakan di kota Mainz. Hal tersebut membuat ia harus pindah ke Strasbourg dan menetap di sana selama 20 tahun.
Setelah berpindah ke Strasbourg, Gutenberg membuat barang-barang dari logam untuk mencari nafkah. Beberapa barang hasil kerajinan logam seperti cermin kecil ataupun perhiasan sering dijualnya kepada para biarawan atau peziarah Kristen waktu itu. Namun usahanya tak terlalu mulus sehingga menimbulkan banyak utang. Tak berapa lama ia kembali ke Mainz dan menjadi tukang emas lagi.
Awal Mula Penemuan Mesin Cetak
Saat kembali ke Mainz, Gutenberg bekerja keras untuk melunasi utang-utangnya. Ide membuat mesin cetak muncul saat ia membuat surat pengampunan (indulgensi) untuk gereja. Waktu itu, surat harus ditulis tangan dengan aksara latin bersambung alias skrip gotik sehingga membutuhkan waktu lama. Selain itu, tingkat kesalahan saat penyalian secara manual pun sangat tinggi. Oleh karena itu, Gutenberg mencari cara bagaimana agar pembuatan surat tersebut bisa mudah, cepat, dan akurat.
Dia lalu mendapatkan ide untuk memmembuat acuan huruf dari logam menggunakan timah hitam untuk membentuk aksara latin bersambung seperti tulisan tangan. Pada awalnya ia menciptakan hampir 300 bentuk acuan huruf tegak bersambung. Dari acuan huruf tersebut, Gutenberg membuat sebuah mesin cetak bergerak (movable type) pertama di dunia. Penemuan inilah yang mengukuhkan Johanes Gutenberg sebagai seorang penemu mesin cetak.
Baca juga: Apa Itu Percetakan?
Hasil Percetakan Mesin Cetak Gutenberg
Saat telah membuat mesin cetaknya sempurna, Gutenberg membuat ribuan surat undulgensi untuk gereja Katolik. Namun hasil percetakannya tersebut disalahgunakan oleh pihak gereja demi mengeruk keuntungan. Hal tersebut menimbulkan perseteruan sehingga menimbulkan bantahan dari beberapa pihak seperti oleh Martin Luther.
Tahun 1452, Johann Fust memberikan pinjaman uang kepada Gutenberg agar bisa menyelesaikan proyek pencetakan Alkitab yang terkenal. Sekitar dua ratus buah salinan Alkitab telah dicetak oleh Gutenberg pada tanggal 15 Agustus 1456 dan dikenal dengan nama Alkitab Gutenberg. Ciri khasnya adalah cetakan yang mengandung 42 baris di setiap halaman. Alkitab-alkitab tersebut dianggap sebagai buku cetak tertua di dunia barat.
Sebagian kecil Alkitab (sekitar 50 buah) dicetak dengan bahan lebih eksklusif yaitu kulit lembu muda. Alkitab tersebut memiliki bentuk yang sangat cantik dan dijual sangat mahal pada Pameran Buku Frankfurt tahun 1456, sebuah pameran buku legendaris di Jerman. Hingga saat ini, sekitar seperempat dari jumlah Alkitab Gutenberg yang asli masih ada dan terawat dengan baik.
Selanjutnya, Gutenberg juga pernah membuat Ensiklopedia Catholicon of Johannes de Janua setebal 748 halaman. Buku itu terdiri atas 66 baris di setiap lembarnya. Gutenberg juga menciptakan tinta khusus untuk percetakan yang berbeda dengan tinta biasa untuk menulis. Tinta tersebut terbuat dari campuran minyak, tembaga, dan timah hitam.
Gutenberg juga kemudian menyempurnakan campuran logam untuk pembuatan cetakan huruf yang merupakan kombinasi dari timah hitam, antimon, dan timah yang masih baru. Alat tersebut bahkan masih digunakan hingga abad ke-20.
Baca juga: Jenis Mesin Percetakan Offset dan Percetakan Digital
Akhir Hidup Johannes Gutenberg
Gutenberg memiliki utang yang cukup banyak akibat gaya hidupnya yang kurang baik di masa lalu. Namun karena penemuannya yang sangat bermanfaat bagi gereja, keuskupan Mainz membantu untuk menopang kehidupannya sampai akhir hayat.
Ada pula sumber lain yang mengatakan bahwa Gutenberg berubah dari seorang peminum yang sering mabuk menjadi seseorang yang taat beribadah dan melakukan pelayan untuk gereja. Sang penemu mesin cetak meninggal pada tahun 1468 dan dimakamkan di gereja Franciskan, Mainz. Penemuan mesin cetaknya sejak saat itu membawa perubahan besar kepada dunia terutama untuk penyebaran ilmu pengetahuan.