Mengapa Mencetak Harus Menggunakan Warna CMYK?

Mungkin kamu pernah bertanya,“mengapa dalam mencetak selalu menggunakan warna CMYK?”. Ya, CMYK (cyan, magenta, yellow, black) merupakan warna standar percetakan. Kelebihan standar warna ini adalah lebih mudah membuat warna terang dibandingkan dengan warna RGB (red, green, blue). 

Printer Juga Menggunakan Mode Warna CMYK

Bukan hanya dalam dunia percetakan, printer yang kita pakai sekarang pun memakai mode CMYK. Mengapa demikian? Dibandingkan RGB, CMYK mampu membuat spektrum warna yang lebih luas. Walhasil, hasil cetakannya pun dapat menghasilkan warna yang lebih baik. 

Baca juga: Apa itu Warna CMYK? Kenapa Penting Untuk Diketahui?

Alasan Warna CMYK Dipakai Sebagai Standar Percetakan 

Warna CMYK

Seperti disebutkan di awal, warna cyan, magenta, yellow, dan black mampu memberikan warna dasar yang lebih terang dibandingkan RGB (Red, Green dan Blue). Hal itulah yang menjadi dasar pemilihan standar warna ini dalam dunia percetakan. 

Warna gelap dapat diatasi berkat hadirnya warna black dalam CMYK. Luasnya warna yang bisa dijangkau menjadikan CMYK sebagai pilihan utama dalam standar percetakan, di antaranya untuk mencetak t-shirt, kartu nama, brosur, dan sejenisnya. Mode warna ini memiliki resolusi 300 ppi.  

Adapun RBG adalah warna yang memiliki resolusi 72 ppi lebih sering digunakan Untuk platform digital. Itu sebabnya RGB lebih sering dipakai dalam dunia web design dibandingkan dunia mencetak. 

Lalu bagaimana jika ada yang membutuhkan desain untuk cetak dan web? Sebagai contoh, membuat logo untuk dicetak dan ditampilkan di web. Dalam kasus seperti ini sangat disarankan untuk memulai proses desain grafis

dengan menggunakan mode CMYK lalu mencetaknya terlebih dulu. Barulah setelah itu dilakukan proses konversi ke RGB. 

Baca Juga: Pahami Perbedaan RGB Dan CMYK Untuk Menghindari Kesalahan Cetak

Perlukah Mengonversi Warna Saat Hendak Mencetak? 

Konversi warna

Untuk menjawab pertanyaan ini sebetulnya bergantung mesin percetakan yang dipakai. Jika menggunakan teknik cetak offset maupun flexography diperlukan pengaturan mode warna yang tepat pada pelat film. Sebaliknya, untuk printer digital modern, konversi dapat dilakukan secara otomatis dari RGB ke CMYK

Walau demikian, kamu tetap disarankan untuk memakai CMYK, khususnya jika ingin mendapatkan warna yang lebih konsisten dan akurat. Oleh karena itu, saat membuat desain, sebaiknya memakai mode CMYK. Alasannya karena sedari awal desainer sudah bisa langsung melihat hasil output desainnya. 

Sebaliknya, jika dari awal pengaturan sudah menggunakan mode RGB, nanti saat dilakukan konversi warna ke CMYK dapat terjadi perubahan warna. Hal tersebut tentu merugikan karena membuat desainer harus mengatur ulang warna agar hasil cetakannya sesuai keinginan. 

Baca juga: Pakai Printer Murah, YouTuber ini Sukses Bisnis Cetak Stiker

Cara Mengubah File RGB ke CMYK

Jika kamu, misalnya, sudah terlanjur membuat file desain dalam mode RGB, mau tidak mau sebelum dicetak, mode warna tersebut harus diubah ke CMYK. Caranya adalah sebagai berikut: 

1. Adobe Illustrator

Jika menggunakan Adobe Illustrator, kamu bisa memilih menu bar: File > Document Color Mode > CMYK Color. 

2. Adobe Photoshop 

Jika memakai software desain Photoshop, maka untuk mengubah RGB ke CMYK bisa ditemukan pada menu bar: Image > Mode > CMYK 

3. CorelDraw

Untuk pemakaian software CorelDraw, pilihan CMYK bisa ditemukan pada Fill Tool > Fill Color Dialog. namun sebelumnya pastikan obyeknya dipilih terlebih dulu. 

Adapun untuk cara mengubah garis berwarna CMYK, bisa dipilih pada Outline Tool > Outline Color. 

Kelebihan Mode Warna CMYK Dibanding RGB

RGB dan CMYK

Nah, melihat penjelasan di atas terjawab alasan CMYK dipakai dalam mencetak. Untuk lebih memahaminya, berikut ini keunggulan CMYK.

1. Standar Industri

Dalam dunia percetakan, Mode CMYK adalah standar dalam mencetak. Dijadikan sebagai standar karena memang mode warna ini mampu menghasilkan warna yang lebih akurat dibandingkan RGB ketika dicetak. Seperti yang sudah di atur di dalam dokumen ISO 2846-1: 2017 yang mencakup karakteristik warna dan transparansi yang harus dipenuhi oleh setiap tinta dalam satu set tinta warna untuk sebuah produksi cetak atau proofing dengan menggunakan teknik cetak offset.

Baca juga: Apa Itu Offset Printing?

2. Perbedaan Warna Tidak Terlalu Ketara

Jika dibandingkan dengan mode CMYK pada layar dengan hasil cetakan nyaris sama. Kalaupun ada perbedaan, relatif tidak terlalu jauh. Itulah yang membuat CMYK pantas dijadikan sebagai standar dalam mencetak.

Tentu saja untuk hasil warna cetak terbaik, bukan sekadar CMYK saja yang perlu dipertimbangkan. Alat mesin cetak serta keahlian percetakan juga hal yang penting dinilai.

Demikian penjelasan mengenai penyebab warna CMYK digunakan dalam percetakan. Sobat Solusi Printing, sampai bertemu dalam postingan selanjutnya.

Exit mobile version