Topi adalah salah satu aksesoris yang kerap digunakan oleh banyak orang. Model topi pun beragam dan bisa disesuaikan dengan selera pemakainya agar bisa tampil lebih bergaya. Diletakkan di kepala, topi bisa membantu melindungi wajah dan kepala dari paparan sinar matahari. Lantas, bahan topi yang bagus?
Bahan topi yang bagus tidak hanya penting untuk jadi pertimbangan para penggunanya. Produsen topi juga perlu tahu material apa saja yang nyaman dan disukai oleh konsumen. Jika Anda masih bingung memilih bahan apa yang cocok untuk pembuatan topi yang akan Anda produksi, simak 10 rekomendasinya berikut ini!
1. Bahan Polyester
Salah satu material yang paling banyak dipakai untuk pembuatan topi adalah polyester. Polyester sendiri merupakan bahan sintetis yang cepat kering. Harganya pun sangat terjangkau. Beberapa kelebihan topi yang dibuat dari bahan ini adalah sudah melewati proses pre-shrunk, tahan air dan tidak menyebabkan gerah ketika dipakai.
Kalau Anda suka memakai topi dalam keseharian, topi dengan bahan polyester paling direkomendasikan karena tidak merusak kesehatan rambut. Sebab, material ini mampu menyerap keringat sehingga kulit kepala tidak lembap.
Topi dengan bahan polyester juga cocok dipakai saat sedang berolahraga. Material ini bersifat fleksibel dan bisa melar. Jadi, cocok digunakan untuk membuat topi dengan ukuran all size.
Baca juga: Punya Bisnis Konfeksi ? Pelajari Dulu 5 Jenis Bahan Kaos Ini !
2. Bahan Katun Drill
Katun adalah material pembuat pakaian yang sangat disukai karena sifatnya yang lembut dan breathable. Untuk pembuatan topi, Anda bisa memilih bahan katun drill yang dibuat dari serat alami. Dengan dua keunggulan ini, banyak penggemar topi yang memilih produk berbahan katun drill karena sangat nyaman dikenakan sehari-hari.
Topi dari bahan drill umumnya dipadukan dengan material serat alami atau serat sintetis lain. Misalnya saja dengan bahan laken, polyester dan linen. Perpaduan ini akan membuat topi katun drill yang Anda buat lebih tahan lama, tidak mudah memudar, menyusut atau mengkerut.
Topi yang dibuat dengan bahan drill juga memiliki permukaan halus yang tampak stylish. Topi ini juga kuat dan gampang dibersihkan. Kalau topi drill Anda berkerut, Anda bisa mengakalinya dengan menyemprotkan cairan pelican pakaian. Agar bentuknya tidak mudah berubah, Anda disarankan untuk mencuci topi dengan tangan.
3. Bahan Nilon
Kelebihan topi yang dibuat dari bahan nilon adalah bobotnya yang lebih ringan daripada topi polyester. Tidak heran jika topi nilon tetap terasa nyaman dan sejuk saat dipakai meski Anda sedang berada di bawah terik sinar matahari. Nilon umumnya hanya dijadikan bahan untuk membuat crown atau bagian atas topi. Tapi secara umum, nilon memberikan fitur waterproof atau anti air pada topi yang dibuat.
Bahan nilon juga kerap dijadikan material pembuat topi tanpa kain keras. Misalnya saja untuk pembuatan topi baseball atau kebutuhan untuk naik gunung. Untuk topi semacam ini, di bagian panelnya tidak dipasangi agar topi lebih breathable dan nyaman dipakai untuk beraktivitas di alam terbuka.
4. Bahan Wool
Karena cuaca yang tropis, topi berbahan wool atau wol memang tidak begitu familier di Indonesia. Karena bisa memberikan efek hangat, wol lebih sering dipakai untuk membuat topi rajut untuk keperluan musim dingin. Misalnya topi baret dan kupluk. Bahan wol juga sering digunakan dalam pembuatan topi fedora.
Sayangnya, bahan wol disebut-sebut bisa membuat rambut menjadi rapuh. Ini karena material ini bisa menyerap kelembapan alami rambut sehingga membuatnya kering dan mudah patah. Agar hal ini tidak terjadi, pengguna topi wool disarankan untuk mengenakan tudung satin terlebih dahulu sebelum menggunakan topi wol. Dengan begitu, material wol tidak akan langsung menempel ke rambut.
5. Bahan Linen
Bahan linen mirip dengan karena sama-sama diekstrak dari tanaman rami. Material alami ini bisa menjadi opsi material pembuat topi jika Anda menginginkan bahan yang hypoallergenic (tidak menyebabkan alergi).
Bahan linen cenderung lembut dan terasa nyaman ketika menyentuh kulit. Tidak hanya itu, topi dengan bahan linen juga bisa memberikan kesan santai dan tidak panas meski dikenakan saat cuaca sedang gerah-gerahnya.
6. Bahan Kanvas
Material berikutnya yang cocok untuk dijadikan bahan pembuat topi adalah kanvas. Material satu ini padat, kokoh dan serba guna. Dulunya, banyak produsen yang menggunakan kanvas sebagai material untuk membuat layar perahu dan tenda karena durabilitasnya yang tinggi. Sekarang, katun juga banyak dipakai untuk membuat tas, sepatu, jaket dan topi.
Bahan katun cenderung berat. Ini jugalah yang membuat produk dengan bahan kanvas bisa bertahan rapi dalam waktu lama dan tidak mudah lecek. Meskipun agak kasar, tapi kerapatannya bisa mencegah kotoran masuk.
Jika Anda memiliki barang dengan bahan kanvas, Anda hanya perlu mencucinya sesekali. Jika ada noda, Anda bisa membersihkan bagian yang ada nodanya saja alih-alih mencuci barang tersebut secara menyeluruh.
7. Bahan Rafel
Material lain yang banyak dipilih untuk pembuatan topi karena teksturnya yang tebal adalah rafel. Sekilas, rafel memiliki karakteristik yang mirip dengan bahan denim. Hanya saja karena serat kainnya lebih tipis, bahan rafel tidak tebal dan kaku seperti denim.
Banyak produsen topi menggunakan bahan rafel untuk membuat topi baseball atau kebutuhan clothing line seperti topi distro. Biasanya bahan rafel yang dipakai memiliki tekstur agak berbulu mirip dengan bahan laken dan suede. Anda bisa menemukan bahan rafel dalam berbagai pilihan warna terang yang tidak mudah luntur.
8. Bahan Denim
Karena identik dengan celana jeans, banyak orang yang menyebut bahan denim sebagai jins. Sama dengan material drill, bahan denim termasuk kelompok kain yang dibuat dengan pola tenun twill. Inilah yang membuat denim menjadi salah satu material yang awet dan bisa dipakai dalam waktu lama. Tak hanya itu, bahan denim juga bisa menyamarkan kotoran sehingga cocok dipakai untuk aktivitas outdoor.
Untuk menghasilkan tekstur denim yang sempurna, dibutuhkan bahan 100% katun, benang putih, nila dan abu-abu. Begitu juga denim yang digunakan untuk pembuatan topi. Kelebihan topi berbahan denim adalah nyaman dipakai dan bentuknya bisa mengikuti kepala.
9. Bahan Laken
Memiliki tekstur berkilau dan halus, bahan laken sebenarnya lebih sering dipakai untuk membuat blus dan kemeja. Pola tenunannya yang erat dan rapat memberikan kesan mewah sekaligus profesional. Kelebihan bahan ini adalah bisa melepaskan bau yang terjebak di bagian dalam topi saat dicuci.
10. Bahan Ripstop
Ripstop sebenarnya merupakan bentuk lain dari material nilon. Hanya saja ripstop dibuat dengan tekstur kotak-kotak agar lebih kuat. Ripstop sangat cocok jadi bahan pembuat topi karena sifatnya yang breathable, ringan dan anti air.
Ripstop tersedia dalam berbagai ketebalan, warna dan ukuran. Selain untuk membuat topi, ripstop juga banyak dipakai untuk pembuatan perlengkapan outdoor seperti tas gunung, tenda dan sleeping bag. Itu dia 10 jenis bahan topi yang bagus. Butuh informasi lain seputar dunia percetakan? Cek selengkapnya hanya di Solusiprinting.com!