Mengenal Perbedaan Creasing dan Scoring dalam Percetakan

Brosur dan katalog biasanya dicetak untuk keperluan iklan produk sehingga harus diperhatikan estetikanya. Supaya efisien dan terlihat rapi, brosur biasanya dibuat pada selembar kertas yang dilipat menjadi beberapa bagian. Saat melipat, biasanya ada  bekas yang muncul pada bagian lipatan. Apabila jenis kertas yang dipakai tipis tidak menjadi masalah. Namun ketika kertas yang dilipat cukup tebal, bekas lipatan akan terlihat lebih jelas.

Semakin tebal kertas, risiko timbulnya bekas lipatan berupa retakan semakin besar. Apalagi jika Anda mencetak kertas dalam blok tinta warna gelap. Penggunaan mesin cetak digital juga memperbesar risiko tersebut karena tinta warna tidak terserap ke dalam pori-pori kertas. Untuk mencegahnya, Anda sebaiknya memikirkan desain yang tepat sebelum mencetak. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah creasing dan scoring.

Baca juga: 9 Jenis Tinta Percetakan Digital yang Perlu Anda Ketahui

3 Hal yang Perlu Diperhatikan.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan creasing dan scoring, ada beberapa faktor terkait pelipatan kertas yang perlu diketahui:

1. Struktur kertas

Kertas memiliki berat yang berbeda, kadar serat, panjang serat, serta ikatan antar lapisan. Kandungan serat yang rendah membuat kertas kurang stabil dan mudah retak. Kertas yang dilapisi juga memiliki serat yang lebih kompleks sehingga lebih mudah retak.

2. Proses pencetakan

Penambahan lapisan tinta ataupun pernis saat pewarnaan membuat kertas menjadi kurang fleksibel. Panas yang diterima saat proses pencetakan juga akan memengaruhi kelembaban kertas sehingga mengurangi fleksibilitasnya.

Baca juga: Apa Itu Percetakan?

3. Lingkungan

Pengaruh lingkungan terkait dengan kadar air pada kertas. Semakin tinggi kelembapan ruangan yang dipakai untuk mencetak kertas, kualitas hasil cetakan akan semakin turun.

Setelah mengetahui faktor-faktor tersebut, kini Anda bisa menimbang untuk memakai metode perlindungan lipatan yang mana. Jadi, apa saja perbedaan creasing dan scoring? Berikut penjelasannya untuk bahan pertimbangan Anda dalam memilih.

Teknik Scoring

Teknik lipat scoring

Scoring adalah pemberian rel lipatan khusus dengan cara menekan kertas ke arah dalam pada satu permukaan. Setelah dilakukan scoring, Anda bisa melipat kertas tanpa meninggalkan bekas retakan. Pelipatan pun bisa dilakukan lebih cepat dan mudah. Hasil lipatan akan lebih tajam, akurat dan rapi.

Scoring bisa dilakukan dengan mesin khusus ataupun menggunakan alat seperti pisau yang tumpul sehingga menimbulkan tekanan pada kertas. Ada beberapa jenis scoring berdasarkan teknik dan alat yang digunakan:

Teknik Creasing

Teknik lipat creasing

Perbedaan creasing dan scoring yang paling menonjol adalah hasil dari lipatan itu sendiri. Creasing menekan bahan kertas hingga benar-benar masuk ke dalam. Hasilnya ada dua tekanan yang dalam di alur lipatan, mirip seperti konsep pada cetak timbul alias emboss dan deboss. Teknik ini biasanya dipakai untuk jenis cetakan yang sangat tebal seperti undangan hard cove, buku menu atau katalog.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Emboss dan Deboss Pada Percetakan

Berdasarkan cara membuatnya, ada tipe rotary creasing yang menggunakan dua buah roll “male” dan “female” untuk memeberikan tekanan pada kertas, serta lipatan panas yang biasa dipakai untuk polypropylene. Teknik creasing ini akan menghasilkan cetakan yang sangat mudah untuk dilipat dan bersih sehingga terlihat menarik secara estetika.

Itulah tadi beberapa perbedaan creasing dan scoring yang dipakai dalam percetakan. Kini setelah mengetahui perbedaan kedua teknik tersebut, Anda bisa memaksimalkan penggunaannya pada dokumen cetak sehingga tidak lagi timbul retakan kertas yang membuat dokumen tampak berkerut dan terlihat tidak profesional.

Exit mobile version