5 Perbedaan Baliho dan Spanduk, Ternyata Ada Bedanya Toh!

5 Perbedaan Baliho dan Spanduk, Ternyata Ada Bedanya Toh!

Baliho dan spanduk sebenarnya memiliki beberapa perbedaan yang cukup signifikan. Meski begitu, masyarakat awam tetap masih sering keliru. Lalu, apa sih yang membedakan keduanya? Yuk, kita telisik lebih dalam!

5 Perbedaan Baliho dan Spanduk

Baliho dan spanduk sama-sama menjadi media penyampai informasi yang umumnya ditempatkan di luar ruangan. Sebagai sarana berpromosi, baliho dan spanduk  mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan media promosi berbasis digital. Penempatan di titik-titik strategis membuat baliho dan spanduk mudah dilihat warga sekitar. Makin sering mereka melihat informasi yang terdapat di baliho, maka tanpa disadari brand awareness pun mulai terbentuk.

Seperti telah disampaikan di atas tadi, baliho dan spanduk adalah dua bentuk yang berbeda meski keduanya sama-sama dipakai untuk menyampaikan informasi.Tanpa berlama-lama lagi, langsung saja kita mengulik perbedaan antara baliho dan spanduk.     

 

1.    Lokasi Pemasangan yang Berbeda

Baliho mempunyai bentuk konstruksi semi permanen tetapi tidak bisa dipindah-pindahkan. Biasanya, baliho dipasang di lokasi yang banyak dilalui atau diakses masyarakat. Misalnya, dekat area perkantoran, sekolah, kampus, stasiun kereta, terminal bus, hotel, pasar, dan lain-lain. Sementara itu, spanduk berbentuk kain, ditambatkan menggunakan tali ke suatu bangunan atau tiang, dan lokasi pemasangannya bisa lebih fleksibel daripada baliho.

2.    Ternyata Fungsi dari Baliho dan Spanduk pun Tidak Sama

Tak hanya lokasi pemasangannya yang berbeda, baliho dan spanduk juga mempunyai perbedaan di sisi fungsi. Baliho merupakan sarana penyampai informasi, baik berupa promosi maupun pemberitahuan, yang berkaitan dengan masyarakat secara luas. Sementara itu, informasi yang disampaikan lewat spanduk ruang lingkupnya relatif lebih sempit.

Informasi yang dimuat dalam baliho bisa amat beragam—mulai dari informasi mengenai kegiatan tertentu, perkenalan produk baru, hingga kampanye politik. Tak jarang perusahaan menggunakan baliho sebagai media komunikasi satu arah pada para karyawannya.

Beralih ke spanduk, pesan yang termuat di dalamnya dapat berupa propaganda, slogan, atau pengumuman yang sifatnya lokal. Tidak sedikit yang memanfaatkan spanduk untuk ucapan hari besar, penyambutan tamu, event seni atau olahraga, dan penerimaan mahasiswa baru. 

3.    Spesifikasi Ukuran yang Bervariasi

Perbedaan baliho dan spanduk yang terbilang menonjol adalah dari sisi ukurannya. Untuk baliho, terbagi menjadi tiga jenis ukuran, yakni ukuran kecil, sedang, dan besar. Baliho kecil biasanya berbentuk vertikal  dengan ukuran sekitar 2×3 meter. Baliho sedang umumnya berbentuk horizontal dengan ukuran 3×4 meter. Sementara itu, baliho besar cenderung berbentuk vertikal, berukuran 4×6 meter.

Berbeda dengan baliho, spanduk mempunyai variasi ukuran yang lumayan banyak. Spanduk kecil dalam bentuk memanjang ke samping biasanya berukuran 2 x 0, 8  meter atau 2 x 1,5 meter. Spanduk sedang kira-kira 3 x 1,5 meter dan yang terbesar umumnya berukuran 5 x 1 meter. Ukuran spanduk perlu diatur sejak awal supaya tulisan di spanduk  tampak bagus dan dapat dibaca dengan jelas.

Selain berbentuk memanjang ke samping, ada juga spanduk yang bentuknya panjang ke bawah. Spanduk seperti ini nantinya dipasang dengan ditopang kayu, tetapi bisa juga dipasang di bangunan, tiang, atau bahkan pagar. Ukuran yang banyak dipakai antara lain yang terkecil sekitar 0,5 x 1 meter  dan yang paling besar 5 x 3 meter.

Faktor-faktor yang memengaruhi ukuran baliho dan spanduk di antaranya ialah panjang kalimat yang ingin disampaikan, resolusi gambar, dan lokasi pemasangan.

Baca juga: Mirip Tapi Beda! Simak, Pengertian Pixel dan Resolusi

 

4.    Bahan yang Digunakan  Baliho dan Spanduk Berbeda

Pada proses pencetakannya, baliho mempunyai beraneka jenis bahan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan—mulai dari yang termurah sampai yang berkualitas premium.

Di jajaran bahan dengan harga ekonomis, ada bahan Poly A dan Poly B, yang cocok dipakai untuk sarana berpromosi jangka pendek. Naik sedikit, ada bahan flexy China yang bisa digunakan untuk kebutuhan acara di dalam ruangan. Di atasnya, ada jenis Flexy Korea yang lebih bisa diandalkan untuk promosi di ruang terbuka. Di kelas premium, bahan Flexy Jerman merupakan yang terbaik untuk kebutuhan di luar ruangan maupun di dalam ruangan.

Berbeda dengan baliho, bahan kain menjadi pilihan utama pada pembuatan spanduk. Bahan kain Tetoron Cotton atau TC, yang merupakan perpaduan antara katun dengan kain polyester, banyak dipakai untuk kebutuhan promosi. Bahan PVC Banner menjadi alternatif lain yang dapat dipilih jika menginginkan spanduk yang tidak mudah sobek. Bahan Flexy Jerman tidak hanya bagus sebagai bahan untuk baliho tetapi juga bisa digunakan untuk spanduk.  

Perbedaan lain dari baliho dan spanduk dari segi bahan adalah bahan yang dipakai baliho akan menyesuaikan konstruksinya. Material yang banyak digunakan untuk konstruksi antara lain papan, triplek, atau plastik.

5.    Perbedaan Harga Baliho dan Spanduk

Terakhir mengenai harga, pembuatan baliho dan spanduk tentu memiliki perbedaan dari sisi biaya—mengingat cara pemasangan dan bahan-bahan yang dipakai tidak sama. Diambil dari beberapa referensi, harga cetak baliho besar berukuran 4×6 meter sekitar 500 ribu rupiah. Harga tersebut sudah mencakup biaya untuk penyambungan, dengan free plong sebanyak 8 plong. Untuk kebutuhan plong yang lebih banyak akan dikenakan biaya tambahan per plong. Harga tadi hanya untuk file yang siap cetak dan beresolusi 60dpi. Format file boleh dalam bentuk CDR, AI, JPEG, atau PSD.  

Bagaimana dengan harga spanduk? Harga cetak spanduk yang termurah ada di kisaran 18 ribu rupiah per meter persegi dengan bahan menggunakan Flexy China 280 gsm. Harga tersebut mengalami kenaikan dari harga sebelumnya yang hanya 15 ribu rupiah per meter persegi.

Spanduk dengan material Vinyl Frontlite Korea 440 gsm malah harganya turun dari yang semula 50 ribu rupiah per meter persegi menjadi hanya 32 ribu rupiah. Harga cetak bahan berkualitas paling tinggi dan paling mahal adalah Flexy Backlite 550 gsm, di kisaran 100 ribu rupiah per meter persegi. Di bawahnya, ada bahan Flexy Jerman 550 gsm dengan harga cetak 84 ribu rupiah per meter persegi.

Baca juga: Perbedaan Banner dan Spanduk, Emang Ada Bedanya Yah?

Itulah tadi perbedaan baliho dan spanduk. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa yang membedakan dari keduanya adalah dari segi bahan dan bentuknya. Memasang baliho tengah menjadi tren di kalangan pesohor, sebut saja misalnya Deddy Corbuzier yang mempromosikan chanel Youtube-nya lewat baliho. Memasang baliho di pinggir jalan memang efektif menarik perhatian masyarakat yang berlalu-lalang.

Jika kita berniat memasang baliho, selain masalah bujet, perhatikan juga mengenai aturan pemasangan baliho dan spanduk. Masing-masing daerah mempunyai regulasinya sendiri. Kita tidak bisa seenaknya memasang baliho di sembarang tempat. Jangan sampai ada bangunan di sekitar baliho yang terdampak karena tertimpa tiang penyangga baliho yang roboh. Pemasangan baliho dan spanduk tanpa izin di wilayah pemukiman bisa terkena sanksi. Baliho yang dipasang mesti terdaftar di Dinas Pelayanan Pajak. Khusus badan hukum harus memiliki izin dan melengkapi persyaratan-persyaratan yang berupa akta pendirian perusahaan, SIUP, dan lain sebagainya

Exit mobile version