Ujung ke Ujung, Nih Proses Pencetakan Buku Komplit!

Ujung ke Ujung, Nih Proses Pencetakan Buku Komplit!

Dengan membaca buku, seseorang bisa mengenal Aristoteles yang telah meninggal berabad-abad lalu. Melalui sebuah buku pulalah, publik bisa mempelajari sungai Nil secara detail tanpa harus terbang langsung ke Mesir. Jadi, rasanya tidak salah kalau orang-orang bijak selalu mengatakan buku adalah jendela dunia. Ya, kumpulan kertas berisikan tulisan dan ragam informasi ini memang pantas dijadikan sumber ilmu sepanjang masa. 

Namun, tahukah kamu bagaimana proses pencetakan buku? Simak informasi lengkapnya berikut ini!

1. Proses Desain

Tahapan awal atau pracetak yang harus dilalui adalah proses desain. Dalam pelaksanaannya, ada lima komponen penting untuk disiapkan, yaitu:

  1. Ukuran kertas, desainer wajib tahu ukuran kertas yang akan digunakan untuk proses pencetakan.
  2. Teks, desainer mempersiapkan detail format penulisan untuk dicetak, meliputi jenis huruf, ukuran huruf, tebal huruf, tanda-tanda khusus, tabulasi, margins, dan kolom.
  3. Foto atau image, desainer memastikan foto yang akan disertakan dalam tulisan.
  4. Gambar atau vektor, desainer mengumpulkan gambar atau vektor yang akan disisipkan ke dalam buku. 
  5. Warna, desainer mencari dan memilih warna yang akan diaplikasikan pada sampul ataupun isi buku. 

Agar memudahkan pekerjaan, desainer umumnya menggunakan beragam software desain grafis untuk membantu, seperti Adobe in Design, Macromedia Freehand, Corel Draw, Adobe Pagemaker, Adobe Photoshop, Corel Ventura, Microsoft Publisher, Quarkxpress, dan masih banyak lagi. 

Jika tahapan desain telah selesai dan disetujui oleh seluruh pihak terkait (penulis, penerbit, investor, dan sebagainya), pencetakan buku akan segera diproses ke tahap pracetak selanjutnya.

2. Pembuatan Plat

Proses selanjutnya adalah membuat acuan cetak atau dikenal dengan istilah plat cetak. Plat inilah yang nantinya digunakan sebagai alat pemindahan teks dan image ke media cetak. Pada prosesnya, pembuatan plat dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu manual dan CtP/CtCP

Baca juga: Bagaimana Cara Membuat Plat Cetak Offset Toko?

3. Proses Cetak

Tahap ketiga ini adalah proses pemindahan teks, gambar, dan vektor sesuai desain awal ke atas kertas. Tentunya, tahapan ini memanfaatkan plat cetak dalam prosesnya. Bila dijabarkan satu per satu, proses cetak meliputi beberapa aktivitas, antara lain (1) melapisi plat dengan tinta, (2) memasang plat cetak ke roll mesin, (3) meletakkan media cetak, dan (4) melakukan proses pencetakan buku dengan mentransfer tinta di plat ke media cetak. 

4. Proses Potong

Ketika buku selesai dicetak, berikutnya adalah proses pemotongan. Tujuannya adalah untuk memisahkan halaman pada lembaran cetak yang sama sekaligus merapikan kertas hasil cetakan. Perusahaan printing modern biasanya sudah memiliki mesin potong khusus yang dapat memotong ratusan tumpukan kertas sekaligus dengan akurat dan cepat. 

Baca juga: Penjelasan 10 Jenis Finishing Percetakan Offset dan Digital

5. Proses Lipat

Sebelum akhirnya direkatkan ke sampul, kertas-kertas yang telah dipotong tadi harus dilipat terlebih dahulu. Umumnya, untuk membuat sebuah buku, kertas-kertas halaman memerlukan lipatan paralel yang berorientasi ke satu arah. Beruntungnya pemilik percetakan tidak perlu melipat ribuan halaman buku secara manual karena kemajuan teknologi telah menyediakan mesin lipat canggih.

Bila selesai dilipat, barulah kertas ditumpuk sesuai urutan halaman. Hal ini supaya memudahkan pekerja menyelesaikan proses berikutnya. 

6. Proses Binding (Penjilidan)

Hampir selesai! Tahap finishing pencetakan buku selanjutnya adalah penjilidan atau merekatkan setiap halaman buku jadi satu kesatuan, mulai dari sampul hingga halaman daftar pustaka. 

Sebagai informasi, ada banyak teknik binding yang bisa diterapkan untuk pencetakan buku. Tiap teknik tentu akan memberikan tampilan akhir berbeda pada buku yang dicetak. Bukan hanya soal desain atau layout buku, penulis buku juga biasanya akan dimintai pendapat untuk pilihan penjilidan ini.

Berikut enam pilihan cara binding paling umum digunakan saat ini.

  1. Perfect Binding, lembaran kertas halaman direkatkan di tulang buku dengan menggunakan lem panas (hot glue). Cara ini adalah yang paling umum digunakan saat pencetakan buku. Pasalnya, tampilan buku terlihat lebih rapi dan elegan bila dibandingkan dengan cara lain.
  2. Staples Saddle-Stitching, halaman digabungkan dengan menggunakan staples pada bagian tengah buku. Namun, cara ini hanya cocok untuk buku-buku dengan jumlah halaman terbatas. 
  3. Comb Binding, sesuai namanya penjilidan cara ini menggunakan sebuah spiral plastik menyerupai sisir. Tiap spiral dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan pada tiap lembar halaman buku.
  4. Wire Spiral Binding, hampir sama dengan cara sebelumnya, wire spiral binding juga menggunakan spiral untuk merekatkan halaman. Namun, bedanya adalah spiral yang digunakan terbuat dari bahan kawat.
  5. Jahit Benang, teknik penjilidan ini melibatkan benang dan lem panas sebagai tahap finishing. Umumnya, buku yang dijilid dengan cara jahit benang adalah buku-buku dengan jumlah halaman sangat banyak.
  6. Tape Binding, cara terakhir ini menggunakan isolasi sebagai bantuan untuk merekatkan halaman buku. Akan tetapi, jenis ini hanya digunakan untuk buku-buku laporan dan tugas kuliah saja. Pasalnya, tape binding terlihat tidak rapi untuk dipajang di etalase toko buku. 

7. Proses Wrapping

Terakhir adalah wrapping atau pembungkusan. Buku yang sudah jadi dibungkus plastik dengan menggunakan mesin khusus. Tujuannya adalah agar terhindar dari kerusakan, air, debu, dan kotoran. Dengan begitu, buku akan sampai di tangan konsumen dengan aman. 

Jadi, sudah paham detail proses pencetakan buku? Rumit atau mudah? 

Exit mobile version