Flat desain berhasil menjadi tren karena dianggap lebih efisien, modern, dan dapat menyampaikan informasi secara cepat. Pun, gaya desain ini menawarkan tampilan yang lebih clean dan segar. Jadi, bagi yang tertarik mempelajari flat design, ini segala hal yang perlu kalian tahu seputar tren tersebut.
Pengertian Flat Desain
Flat design adalah gaya desain minimalis pada antarmuka atau grafis, yang lebih menekankan pada fungsi. Karena itu, desain flat biasanya menampilkan grafis yang lebih bersih, warna-warna cerah, tepi yang tajam, dan ilustrasi dua dimensi. Dengan kata lain, gaya desain ini tidak menggunakan highlight, efek gelap, pilihan warna yang kompleks, dan gradasi.
Dalam hal ini, Microsoft menjadi salah satu perusahaan yang pertama memanfaatkan desain flat pada tampilan antarmukanya. Banyak orang kemudian menyebut bahwa itu merupakan reaksi Microsoft terhadap desain skeuomorfik yang dipopulerkan oleh Apple pada antarmuka iOS-nya.
Jika skeuomorphism lebih condong ke penggunaan objek antarmuka yang meniru tampilan di dunia nyata, desain flat memilih untuk mengubahnya jadi ilustrasi dan gambar sederhana seperti ikon.
Baca juga: 3 Website untuk Mencari Icon Desain Gratis Terbaik!
Ciri-Ciri Desain Flat
Dalam pengaplikasiannya, flat design memiliki beberapa ciri yang membuatnya berbeda dengan tren desain web yang lain.
- Kesederhanaan dalam bentuk dan elemen
- Tampilan yang minimalis
- Lebih mengutamakan fungsi
- Penggunaan tipografi yang tegas dan sangat mudah dibaca
- Memiliki hierarki visual yang tegas dan jelas
- Pengaplikasian warna-warna cerah dan kontras untuk mendukung persepsi visual yang lebih mudah
- Menghindari bentuk yang kompleks, gradien, dan tekstur
- Selalu menerapkan keseimbangan visual dan pendekatan geometris
Sejarah dari Flat Desain
Sebelum menjadi tren di komunitas desain modern, desain flat sebetulnya sudah diaplikasikan pada era 80-an. Pada masa itu, teknologi belum secanggih sekarang sehingga belum mampu menghadirkan konsep desain yang lebih kompleks, memiliki bentuk rumit, dan bertekstur.
Pada kenyataannya, flat design juga tidak sepenuhnya gaya desain baru. Hal ini karena desain flat sebenarnya juga terinspirasi dari 3 konsep seni yang sudah ada lebih dahulu, yakni The Swiss Style (atau juga disebut Typographic Style), Bauhaus, dan Modernism. Namun apabila merujuk pada ketiga seni grafis tersebut, The Swiss Style adalah yang paling berpengaruh terhadap kelahiran desain flat.
Microsoft pun menjadi perusahaan yang ikut mempopulerkan desain flat secara global. Saat itu, mereka menyebut konsepnya dengan nama gaya desain Metro, yang juga menjadi bahasa desain untuk antarmuka pengguna Microsoft. Pun seperti yang digambarkan pada ciri-ciri flat design sebelumnya, gaya desain Metro mengusung konsep yang lebih modern, bersih, dan simpel.
Tahun 2006 menjadi awal Microsoft mengaplikasikan digital flat design pada produk mereka, yakni pemutar MP3 Zune. Antarmuka Zune saat itu menawarkan tampilan yang lebih sederhana, bersih, serta menggunakan font monokromatik polos. Microsoft meneruskan konsep desain UI yang sama pada Windows Phone 7 pada 2010 dan Windows 8 OS.
Tren desain ini berhasil mencapai puncaknya pada 2013, setelah raksasa teknologi Apple juga ikut menggunakan desain flat pada antarmuka iOS 7. Ketika itu, Jony Ive, kepala desain Apple, mengatakan bahwa pengguna sudah puas dengan teknologi touch screen dan tidak membutuhkan tombol fisik. Karena itu, Apple lantas mengganti semua elemen UI-nya, termasuk mengubah font dan ikon.
Menyusul Microsoft dan Apple, Google pun ikut merilis flat web design yang diberi judul Material Design. Konsep itu berlaku untuk UI aplikasi dan halaman web Google. Maka sejak ketiga raksasa teknologi itu resmi beralih ke flat design, gaya desain tersebut kemudian dijadikan standar dalam pembuatan antarmuka aplikasi, website, dan keperluan grafis lainnya.
6 Tips Desain Flat yang Harus Anda Ketahui
Bila ingin menerapkan desain flat yang baik, berikut adalah tujuh tips yang patut Anda jadikan rujukan.
1. Jaga Agar Terlihat Simpel dan Minimalis
Desain flat mengutamakan kesederhanaan dan fungsi. Karena itu, pastikan bahwa desain Anda tidak menggunakan elemen seperti tekstur, gradien, overtone, efek tiga dimensi, dan bayangan. Selain itu, efek dua dimensi juga menjadi ciri utama dari gaya visual flat design. Oleh karenanya, hindari tampilan yang terlalu kompleks dan ramai. Buatlah desain visual yang lebih minimalis dan simpel!
2. Buat Desain Terlihat Perfect!
Jika berhubungan dengan elemen antarmuka dan flat icon, Anda perlu membuat desain yang pixel-perfect dan akurat. Dengan demikian, pengguna akan lebih mudah memahami desain Anda. Sebagai contoh, gunakan software desain grafis seperti Adobe Photoshop untuk membuat grafis yang berbasis piksel, sedangkan Adobe Illustrator untuk ikon vektor.
3. Gunakan Aksen dan Tren Warna
Selain mengusung bentuk dua dimensi, desain datar juga memakai aksen warna terang. Namun, pemula di bidang desain datar perlu berhati-hati ketika menggunakan palet warna. Tentunya, Anda membutuhkan pengalaman dan intuisi yang tinggi saat menyusun skema warna yang tepat.
Untuk itu, manfaatkan aplikasi yang dapat membantu Anda membuat palet sendiri. Misalnya, Adobe Color CC menawarkan pengaturan fleksibel dalam pembuatan palet, baik itu dari pengguna sendiri atau mengambil inspirasi dari pustaka. Anda juga bisa menggunakan Coolors, sebuah generator palet sederhana yang populer di kalangan desainer grafis.
Baca juga: Sangat Berpengaruh! Nih,13 Psikologi Warna Dalam Desain!
4. Bayangan Panjang
Meski flat design menghindari efek yang kompleks, bayangan panjang termasuk salah satu fitur penting dalam gaya desain tersebut. Untuk pengaplikasiannya, desainer perlu membuat bayangan di sudut 45 derajat, dengan panjang bayangan dua kali lebih besar daripada objek.
5. Buatlah Karakter Font yang Sesuai
Tipografi juga menjadi elemen penting dalam desain datar. Biasanya, gaya desain ini menggunakan font besar dan warna yang kontras untuk membuat tampilan teks jadi lebih terlihat dan mudah dibaca.
Baca juga: Mau Desain Jadi Keren Coba Nih,18 Jenis Font Tipografi Ini!
6. Manfaatkan Beragam Bentuk Geometris
Geometris menjadi salah satu elemen yang harus ada di dalam desain datar. Untuk membuatnya, Anda bisa memanfaatkan fitur Rectangle Tool, Ellipse Tool, dan Rounded Rectangle Tool pada aplikasi Adobe Illustrator.
Baca juga: Jadi Desainer Dalam Sekejap! Simak, 6 jenis Tools Photoshop Ini
Contoh Penggunaan Desain Flat
Karena memiliki pendekatan yang lebih fleksibel dan artistik, bidang pengaplikasian flat design kini jadi sangat luas. Berikut adalah beberapa bidang desain yang menggunakan desain flat dalam pembuatannya.
- Desain Antarmuka atau User Interface (UI) – Pada bidang ini, desain flat dapat Anda jumpai pada elemen antarmuka, ilustrasi, maskot, dan ikon.
- Konsep Interaksi UI – Untuk lebih memudahkan pengguna, kini banyak perusahaan teknologi yang menempatkan desain flat pada konsep interaksi UI mereka. Pengaplikasian itu bisa Anda temukan pada pembuatan pull-down animation ataupun tab bar interactions.
- Ilustrasi Cetak – Bukan hanya pada produk digital, desain datar juga banyak diaplikasikan pada ilustrasi cetak, seperti poster, sampul buku, dan masih banyak lagi.
- Tampilan Antarmuka Sebuah Aplikasi Cuaca – Anda juga bisa menemukan pengaplikasian desain flat pada antarmuka aplikasi cuaca. Itulah mengapa tampilan UI aplikasi cuaca selalu terlihat minimalis dan memakai font berukuran besar.
Demikian, sekilas tentang flat desain yang kini semakin populer di dunia desain web. Semoga informasi desain grafis di atas bisa menginspirasi Anda untuk memperdalam wawasan tentang gaya desain tersebut!