Bila berbicara mengenai sebuah desain, baik itu website, brosur, flyer, logo, maupun spanduk, warna menjadi salah satu elemen penting yang harus selalu diperhatikan. Bukan hanya membuat tampilan jadi lebih menarik, arti warna dalam desain juga mampu mengarahkan cara pandang orang-orang yang melihat ke arah lebih positif.
Warna dan Desain
Sebuah hasil penelitian mengungkapkan bahwa lebih dari 90% penilaian produk yang dilakukan oleh konsumen didasarkan atas pemilihan dan kombinasi warna pada desain. Sebab itu, tidak mengherankan jika warna disebut-sebut sebagai elemen berpengaruh dalam proses desain.
Campur tangan warna terhadap desain sejatinya dapat terjadi karena tiga hal penting, antara lain:
1. Psikologi Warna
Meski penilaian atas sebuah warna bersifat subjektif, efek psikologis warna sejatinya bisa dilihat secara universal. Melalui Psikologi Warna (sebuah cabang ilmu Psikologi), seseorang bisa mempelajari pengaruh warna tertentu terhadap perasaan, emosi, dan suasana hati orang lainnya.
Dalam kaitannya dengan dunia desain, psikologi warna diharapkan menjadi jalan bagi para desainer untuk dapat memilih warna-warna yang tepat untuk kemudian diaplikasikan pada sebuah desain. Setelahnya, warna pilihan tersebut mampu memanipulasi sikap target individu terhadap sebuah produk, layanan, ataupun imbauan. Itulah mengapa pemahaman akan warna menjadi sebuah kewajiban bagi para desainer.
Sebagai contoh, warna merah menyala sering dikaitkan dengan stimulasi rasa lapar, semangat, dan keberanian. Maka, tidak mengherankan bila banyak waralaba makanan cepat saji kenamaan menggunakan merah sebagai warna primer desain logo mereka, seperti KFC, McDonald, CFC, Pizza Hut, dan sebagainya.
2. Warna dan Budaya
Aspek lain dari warna yang akan mempengaruhi desain adalah sudut pandang budaya (culture view) di suatu wilayah terhadap pemaknaan warna itu sendiri. Pasalnya, warna secara tidak langsung dapat mewakili agama, organisasi, tim olahraga, hari libur keagamaan, dan kelompok politik tertentu ketika bersinggungan dengan nilai kebudayaan.
Hitam dan putih, misalnya, kedua warna ini menawarkan sudut pandang berbeda tergantung dari budaya apa kamu melihatnya. Bagi sebagian orang di Amerika dan Jepang, warna hitam mewakili rasa kehilangan atas kematian. Namun, hal ini tidak berlaku bagi penduduk India dan Cina karena orang-orang di sana menggunakan warna putih sebagai lambang kematian.
3. Warna dan Tren
Elemen penting yang menciptakan arti warna dalam desain berikutnya adalah tren atau dimaknai sebagai popularitas sebuah warna di periode tertentu.
Layaknya fashion, makanan, minuman, dan sebagainya, warna juga memiliki masa keemasan di kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012 lalu, misalnya, warna Tangerine Tango (oranye kemerah-merahan) dinobatkan sebagai pilihan warna desain sepanjang tahun oleh Pantone — sebuah organisasi dunia kredibel dalam bidang warna desain.
Arus tren ini tentu saja memberikan pengaruh besar terhadap pemilihan dan penggunaan warna dalam sebuah desain. Makin tinggi tren sebuah warna, semakin besar peluang sebuah desain menjadi pusat perhatian.
Bila mampu mengakomodasi ketiga hal penting di atas selama proses perancangan logo, flyer, brosur, website, dan lainnya, desain yang dihasilkan tentu akan membawa manfaat besar bagi pemilik bisnis.
Arti Warna dalam Desain: Apa Manfaatnya?
Mendesain materi promosi bisnis (website, brosur, spanduk, flyer, dan lainnya) dengan pemilihan warna yang tepat mampu memberikan berbagai manfaat positif bagi pemilik usaha.
1. Tampil Menonjol
Warna desain akan mempengaruhi seberapa besar target pelanggan mengingat bisnismu. Itulah mengapa pemilihan warna dalam setiap materi pemasaran bisnismu harus tepat sehingga mampu membuat produk tampil menonjol di antara kompetitor.
Ingat! Dikatakan sebelumnya bahwa 90% penilaian konsumen terhadap suatu produk baru didasarkan pada tampilan warna desain. Makin baik pemanfaatan warna dalam desain, makin mudah diingat oleh target konsumen.
2. Meningkatkan Pendapatan
Siapa sangka ketepatan pemilihan warna dalam desain bisa mengakibatkan peningkatan penghasilan bisnis?
Jika dilihat sepintas, warna mungkin tidak ada hubungan langsung dengan revenue sebuah bisnis. Namun, bila ditelisik lebih mendalam, kamu akan menemukan sebuah fakta menarik.
Sebagai contoh, website penjualan dengan pemilihan warna tepat akan menarik calon pelanggan untuk menyelami isinya. Lalu, calon pelanggan merasa tertarik untuk menavigasi website lebih lanjut. Imbasnya, pengalaman pelanggan akan tampilan dan navigasi website menjadi lebih menyenangkan sehingga tidak menutup kemungkinan mereka akan kembali dan melakukan lebih banyak transaksi di masa mendatang.
3. Mengeratkan Hubungan Emosional
Seperti yang diketahui bahwa warna sangat mudah mempengaruhi suasana hati, perasaan dan emosi seseorang, itulah mengapa manfaat selanjutnya dari ketepatan aplikasi warna dalam desain mampu mengeratkan hubungan emosional pelanggan dan produk usaha.
Contohnya, dominasi warna hijau pada spanduk atau brosur kampanye “Go Green” lembaga pemerintah mampu membangkitkan semangat juang target pembacanya untuk menciptakan lingkungan yang lebih asri lagi. Percikan emosi seperti inilah yang dicari oleh para desainer dalam proses penciptaan proyeknya.
Melihat banyaknya manfaat yang ditawarkan, kamu tentu setuju kalau warna jadi elemen wajib untuk dipelajari dan dipertimbangkan.Pada kesimpulannya, penting untuk diingat bahwa warna tidak hanya dipilih berdasarkan nilai estetisnya saja, tetapi juga berdasarkan arti warna dalam desain. Dengan begitu, hasil desain dapat membidik target pelanggan untuk terikat secara emosional dengan produk atau jasa yang ditawarkan.