Memahami penggunaan mock up adalah pengetahuan mendasar untuk menjadi seorang desainer grafis. Pembuatan mock up tidak bisa dilepaskan dari setiap aktivitas desain yang mereka lakukan. Manfaat keberadaannya sangat penting, tak hanya digunakan untuk keperluan presentasi di hadapan klien. Namun, mock up juga mempunyai peran krusial sebelum memasuki proses produksi.
Karena perannya yang sangat penting tersebut, seorang desainer grafis pemula wajib mengetahui seluk beluk mock up adalah secara menyeluruh. Kalau kamu berhasil memanfaatkan mock up dengan baik, kreasi desain grafis yang bisa kamu ciptakan juga bakal jauh lebih baik. Selain itu, kamu juga dapat memperoleh banyak keuntungan besar lainnya. Untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendetail tentang mock up, simak artikel ini sampai tuntas, ya!
Pengertian Mock Up
Mock up adalah istilah umum yang digunakan hampir dalam setiap aktivitas desain. Mock up biasanya dibuat dengan menciptakan model berukuran penuh yang kemudian dapat kamu manfaatkan untuk keperluan demonstrasi, evaluasi, promosi, dan lain sebagainya. Karena mempunyai ukuran sesuai bentuk asli dari produk yang diinginkan, mock up mampu memberi gambaran tentang bagaimana tampilan akhir sebuah desain.
Kamu harus tahu kalau mock up jauh berbeda kalau dibandingkan dengan prototype. Mock up merupakan tahapan yang harus kamu lalui sebelum membangun prototype. Berbeda dengan prototype, mock up hanya memperlihatkan tampilan produk. Kalau mock up sudah dilengkapi dengan fungsi tertentu, maka keberadaannya sudah berubah menjadi prototype.
Baca Juga: Jadi Pro Desainer Lewat 10 Kursus Desain Grafis Ini Yuk!
Fungsi Mock Up Bagi Desainer
Penggunaan mock up sangat membantu efektivitas kerja dari seorang desainer. Melalui pembuatan mock up, kamu akan memperoleh 5 manfaat utama yang dapat mempercepat proses penyelesaian desain, yakni:
- Mengetahui preview desain sebelum memasuki tahap pencetakan. Karena mock up kamu buat dengan ukuran penuh, tampilannya akan benar-benar menggambarkan gambaran nyata hasil desain setelah melewati tahap produksi.
- Meminimalkan anggaran.Hasil desain yang kamu buat tidak selalu sempurna. Tak menutup kemungkinan bakal ada revisi untuk setiap desain yang sudah dibuat. Dengan adanya mock up, kamu tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk mencetak desain yang masih belum final.
- Konsistensi desain. Keberadaan mock up adalah memberi manfaat agar desain tetap on the track sesuai tema desain yang disepakati. Dengan begitu, hasil desain akhir tidak akan melenceng jauh dari konsep awal yang telah direncanakan.
- Pedoman teknis perancangan desain. Mock up tidak hanya berupa gambaran desain. Namun, di dalamnya juga termuat berbagai informasi penting yang berkaitan, termasuk di antaranya adalah pemakaian warna, ukuran, penempatan elemen grafis, dan lain sebagainya. Informasi ini berguna sebagai pedoman dalam merancang hasil desain.
- Meminimalkan kesalahan. Pembuatan mock up juga dapat kamu manfaatkan sebagai upaya meminimalkan kesalahan. Kalaupun terdapat kesalahan desain, proses revisi yang perlu dilakukan tak terlalu besar dan dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Baca Juga: Kamu Desainer? Penting Untuk Diingat, 7 Unsur Desain Grafis
Keuntungan Mock Up
Kalau menggunakan mock up dalam setiap proses desain, kamu akan memperoleh 3 keuntungan besar, yakni:
1. Mempermudah Stakeholder
Mock up high fidelity mampu menampilkan detail hasil desain secara rinci. Dengan tampilan yang sesuai hasil akhir dan disertai informasi detail terkait, stakeholder dapat menilai kelayakan produk akhir dengan lebih mudah. Di waktu bersamaan, mereka juga dapat memberi masukan atau kritik berkaitan dengan desainnya.
2. Memberi tampilan Realistis
Keberadaan mock up untuk hasil desain apapun mampu memperlihatkan perspektif yang realistis. Apalagi, mock up adalah gambaran menyeluruh dari sebuah desain produk sebelum memasuki proses produksi.
3. Mempermudah Revisi
Pembuatan mock up merupakan tahapan penting sebelum proses pembangunan teknis sebuah produk. Kalau terdapat kesalahan, baik yang fatal ataupun kecil, proses perbaikannya cukup minor. Alasannya, karena perbaikan tersebut tidak mencakup aspek teknis yang biasanya membutuhkan waktu revisi lebih lama.
Kekurangan Mock Up
Meski begitu, ada 2 kekurangan utama yang perlu kamu perhatikan ketika ingin menggunakan mock up, yakni:
1. Mock Up Gratis Langka
Mock up yang berkualitas memiliki detail gambar yang rinci beserta dengan informasi terkait. Hanya saja, kamu bakal sangat kesulitan kalau ingin menemukan mock up seperti ini secara gratis. Kalaupun ada, jumlahnya sangat sedikit. Biasanya, hanya berupa hasil portofolio dari seorang desainer.
2. Terbatas
Mock up biasa dibuat untuk keperluan presentasi desain. Oleh karenanya, penyajian mock up kerap dilakukan dengan menggunakan berkas bitmap. Imbasnya, proses pengeditan berkas mock up pun hanya dapat dilaksanakan memakai aplikasi desain berbasis bitmap seperti Photoshop.
Baca Juga: Jadi Desainer Dalam Sekejap! Simak, 6 jenis Tools Photoshop Ini
Mengapa Membuat Mock Up Penting?
Ada 4 alasan utama yang menjadi latar belakang kenapa setiap proyek desain harus disertai adanya tahapan mock up, yakni:
1. Sebagai Perkiraan Waktu Pengembangan
Pengerjaan setiap proyek harus dilakukan sesuai jadwal. Oleh karena itu, kamu perlu memiliki perkiraan waktu penyelesaian masing-masing tahapan. Melalui pembuatan mock up, kamu dapat memperoleh gambaran tentang seberapa lama waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan desain sehingga menjadi produk akhir.
2. Membantu Teknis Pengerjaan Desain
Keberadaan mock up juga dapat membantu efektivitas pekerja di bagian lain. Sebagai contoh, dalam pembuatan mock up website, keberadaannya dapat memberi gambaran kepada para developer tentang coding yang mereka perlukan untuk menyelesaikan proyek.
3. Menarik Investor
Pembangunan mock up kerap jadi sarana untuk menarik perhatian investor. Media desain mock up yang bagus, mampu menampilkan informasi produk secara rinci. Hal ini kemudian dapat menjadi landasan investor dalam menilai potensi produk yang tengah dipresentasikan. Di waktu yang sama, investor juga dapat memperhitungkan seberapa besar biaya yang perlu mereka keluarkan untuk penyelesaian produk.
4. Kenyamanan User
Pembuatan mock up menjadi salah satu cara dalam memberi rasa nyaman kepada para pengguna. Dalam setiap proses pembuatannya, mock up kerap dibarengi dengan pengujian oleh user. Dari situ, mereka dapat memperoleh masukan terkait aspek yang perlu diperbaiki, ditingkatkan, atau dihilangkan. Alhasil, desainer dapat mengakomodasi kebutuhan para pengguna dengan lebih baik.
Anatomi Mock Up
Mock up didesain sebagai representasi sebuah produk akhir. Selain itu, pembuatannya juga harus mampu memperlihatkan berbagai aspek penting. Untuk sebuah mock up aplikasi atau website, ada beberapa elemen yang harus diperhatikan, yakni:
- Layout konten. Aspek ini mencakup keselarasan tampilan website atau aplikasi secara menyeluruh. Kamu dapat memilih menggunakan layout berupa Z-pattern, F-pattern, card, teks, dan lain sebagainya.
- Kontras. Faktor selanjutnya adalah kontras, yang berpengaruh pada tingkat kenyamanan pengguna. Pengaturan kontras yang buruk bakal membuat pengguna kesulitan dalam membaca konten yang ada.
- Warna. Pemilihan warna dalam sebuah desain website atau aplikasi juga penting. Penggunanan warna berpengaruh dalam menghadirkan suasana tertentu.
- Tipografi. Mock up perlu menampilkan secara detail jenis font yang dipakai, ukuran, spacing, style, serta berbagai aspek lain yang menunjang kesesuaian tampilan.
- Spacing. Keberadaan ruang kosong adalah elemen desain yang penting dalam mock up UI/UX aplikasi atau website. Pemakaiannya berguna untuk memberi waktu jeda agar mata bisa beristirahat.
- Navigasi. Terakhir, mock up website atau aplikasi harus mampu menampilkan navigasi. Keberadaan navigasi dapat memudahkan pengunjung ketika ingin menjelajahi aplikasi atau website.
Demikianlah informasi lengkap tentang mock up dalam dunia desain. Sampai di sini, kamu jadi tahu kalau mock up adalah aspek wajib yang tak boleh dilewatkan dalam setiap proses desain. Semoga bermanfaat, ya.