Animasi adalah hal yang sudah tak asing bagi semua orang. Anda pasti pernah melihat film anak-anak dari Disney dan Pixar seperti Toy Story, Frozen, dan Lion King. Nah, judul-judul tersebut dalam dunia film dikenal dengan istilah animasi.
Pengertian Animasi
Jika ingin dijabarkan, animasi adalah film yang terdiri dari sekumpulan objek bergerak menurut alur dan perhitungan waktu tertentu. Objek tersebut bisa berupa gambar mahluk hidup, benda mati, atau bahkan tulisan. Kata animasi sendiri berasal dari bahasa Inggris, animate.
Animate artinya, menghidupkan atau menggerakkan benda mati. Dalam pengertian lain, Animasi adalah sebuah teknik yang menampilkan urutan perubahan gambar dan warna secara teratur sehingga penonton merasakan adanya ilusi gerakan yang dapat dideteksi secara visual oleh mata manusia.
Menurut, Paul Roget, Joseph Plateau, dan Pierre Desvigenes, manusia sebenarnya mampu menangkap urutan beberapa gambar pada tenggang waktu tertentu dan menilainya sebagai sebuah pola memanfaatkan alat optik.
Konsep inilah yang dimanfaatkan para creator animasi untuk membuat ilusi gambar bergerak dan disajikan dalam bentuk film atau video dengan storyline, latar belakang, serta background musik agar suasananya lebih hidup. Selain untuk film, animasi juga digunakan untuk keperluan komersil lainnya seperti gaming dan periklanan.
Baca juga: Jangan Asal Buat! Berikut Ini 10 Ciri-Ciri Iklan yang Baik!
Tipe-Tipe dalam Animasi
Ada beberapa tipe animasi yang harus kita ketahui untuk lebih memahami tentang seluk beluk seni gambar bergerak ini, di antaranya:
1. Animasi Tradisional
Animasi tradisional merupakan cikal bakal film-film yang saat ini bisa kita nikmati. Umumnya, animasi tradisional dibuat dan disajikan dalam bentuk 2 dimensi. Awalnya, animasi tradisional dibuat dengan cara menggambar di atas meja yang diterangi oleh lampu di bagian bawahnya.
Hal ini membuat para creator tahu gerakan pada gambar objek yang sebelumnya dibuat sehingga gambar baru dikreasikan berdasarkan alur gerak gambar sebelumnya. Teknik semacam ini seiring bertambahnya tahun pun ikut berkembang. Para creator animasi atau animator mulai menggambar objek di atas lembar kerja transparan seluloid.
Agar timbul ilusi bergerak, animator harus menggambar satu persatu pada setiap frame. Setelah selesai, hasil dari gambar tersebut akan diputar menggunakan alat pemutar film dan diproyeksikan ke layar sehingga jadilah film animasi tradisional yang menjadi inspirasi teknologi animasi masa modern.
2. Animasi 2D
Animasi 2 dimensi tidak hanya berlaku pada teknik membuat animasi tradisional saja. Animasi 2D bisa juga dibuat memanfaatkan gambar vektor. Gambar vektor membuat proses membuat alur gerak animasi 2D lebih mudah dibuat dan dikontrol untuk selanjutnya dikonversikan menjadi sebuah film dengan urutan gerak yang lebih luwes.
Film-film animasi 2D kita kenal juga dengan istilah film kartun. Contoh animasi 2D yang sampai saat ini bisa dilihat adalah, Tom and Jerry, SpongeBob, Looney Tunes, Popeye, dan Scooby Doo.
3. Animasi 3D
Di era digital seperti saat ini, animasi 3D termasuk tipe yang paling sering digunakan. Dengan bantuan software desain khusus, para animator dapat membuat gambar bergerak dengan posisi sesuai keinginan secara mudah. Ketika ditampilkan dalam bentuk film, hasilnya juga lebih luwes dan seperti nyata. Beberapa film animasi yang menggunakan tipe 3D adalah Kungfu Panda, Up, dan film-film Barbie.
4. Motion Graphic
Motion graphic merupakan potongan grafis digital yang digabung untuk menghasilkan ilusi gerakan. Banyak yang menganggap bahwa tipe ini sama dengan animasi, padahal motion graphic adalah bagian dari animasi. Motion graphic sendiri banyak dimanfaatkan untuk tampilan judul film, credits, dan iklan.
5. Stop Graphic
Menurut Dragonframe, stop motion adalah animasi satu frame yang diambil pada satu waktu. Untuk menghasilkan ilusi gerak, objek akan dipindah dari satu frame ke frame lainnya secara berurutan. Sekilas, cara kerja animasi ini mirip dengan animasi tradisional atau flipbook.
Bedanya, animasi stop graphic dibuat memanfaatkan teknologi komputer. Jadi meskipun terlihat tradisional, objek yang ditampilkan hadir dalam bentuk 2D dan 3D dengan grafik halus dan warna tajam. Contoh stop graphic yang cukup populer adalah serial Shaun the Sheep.
Jenis Animasi Menurut Hofstetter
Selain tipe, animasi juga dibedakan berdasarkan jenisnya. Menurut Hofstetter, ada beberapa jenis animasi di antaranya:
1. Frame Animation
Frame animasi adalah, suatu animasi yang dibuat dengan cara mengubah objek pada setiap frame. Jadi semua gambar yang bergerak dihasilkan dari objek berbeda di setiap frame. Contoh sederhana frame animation adalah gambar flip book. Kita menggambar sebuah rangkaian objek yang berbeda di tepian buku.
Ketika buku dibuka secara berurutan menggunakan jempol, maka gambar diam yang dibuat akan terlihat bergerak. Padahal itu semua hanya memanfaatkan ilusi optik dan teknik sederhana.
2. Vector Animation
Untuk menghasilkan animasi yang bergerak secara teratur dan minim cela, kita bisa menggunakan software khusus dengan membuat beberapa bentuk dari sebuah objek. Nah, animasi semacam ini dikenal dengan istilah vector animation. Karena menggunakan komputer dan teknologi, hasil akhir animasi ini tentu jauh lebih luwes dibanding frame animation.
3. Computational Animation
Animasi jenis ini merupakan ilusi gambar bergerak yang dibuat dengan cara memindahkan objek berdasarkan koordinat x dan y. Koordinat x merupakan posisi horizontal sedangkan y adalah untuk posisi vertikal.
4. Morphing
Jenis animasi menurut Hofstetter yang terakhir adalah morphing. Morphing sendiri merupakan peralihan satu bentuk objek ke objek lainnya dengan memanipulasi lebih dari satu frame. Nantinya, hasil dari teknik ini akan membuat sebuah alur gerak yang luwes sehingga tidak begitu tampak transisi dari satu gerakan ke gerakan lainnya.
Manfaat Animasi Bagi Bisnis
Seperti yang sempat dijabarkan sebelumnya, komersialisasi animasi bukanlah hal baru. Sejak animasi ada, teknik menggambar untuk menimbulkan ilusi gerakan ini kerap dimanfaatkan sebagai komoditas bisnis yang cukup menghasilkan melalui film. Jadi jangan heran apabila pada perkembangannya, animasi kerap digunakan sebagai alat untuk memajukan suatu bisnis.
Ada banyak cara yang bisa kita lakukan agar animasi memiliki manfaat dalam dunia bisnis. Di antaranya adalah menggunakan teknik gambar ini untuk membuat iklan, video product knowledge, tampilan loading page, hingga desain logo yang menarik. Animasi memiliki pesonanya sendiri untuk membuat sebuah produk bisnis semakin laku di pasaran.
Bahkan dalam praktiknya, banyak sekali pelaku bisnis yang memanfaatkan animasi untuk membuat nilai suatu brand naik dengan cara membuat karakter tertentu. Kita tentunya tidak asing dengan karakter lampu tidur yang kerap muncul pada awal film-film produksi Pixar.
Karakter tersebut secara tidak langsung mendefinisikan Pixar dan posisi mereka di dunia bisnis perfilman dan animasi. Jadi setiap melihat karakter yang sama di tempat lain, pikiran kita pasti akan teringat dengan Pixar. Contoh lain dari animasi adalah jendela warna-warni milik Windows yang kerap muncul begitu komputer dinyalakan.
Meskipun objeknya tidak berbentuk benda hidup, tetapi maskot ini juga bisa disebut sebagai animasi. Nilai bisnis pada objek jendela warna-warni milik Windows pun tidak main-main. Siapa yang menyangka bahwa gambar sederhana dengan sedikit gerakan tersebut tampil sebagai maskot produk sistem operasi paling sukses di dunia.
Baca Juga: 12 Tantangan Bisnis & Cara Menghadapinya Era New Normal
Ulasan di atas semakin menekankan, bahwa animasi adalah salah satu alat bisnis ampuh untuk menaikkan nilai suatu brand. Semoga bermanfaat!