Apa itu Model Warna RGB? Nih, Penjelasan Lengkapnya!

Model warna RGB adalah model warna aditif dimana  R (red), G (green), dan B (blue) tergabung menjadi satu dalam proporsi yang bervariatif hingga akhirnya menghasilkan suatu warna yang dilihat oleh mata. Dalam model warna RGB, campuran warna maksimal dari ketiganya menghasilkan putih, sedangkan warna hitam tidak dicampurkan di dalamnya. Yuk, pahami lebih lanjut apa maksud dari penjelasan di atas dalam artikel berikut ini.

Baca juga: Supaya Ga salah Cetak, Nih Pahami Perbedaan RGB dan CMYK

Mengenal Model Warna RGB dalam Percetakan

Model warna RGB didasarkan pada ilmu mata manusia yang memahami cahaya dan menerjemahkannya menjadi gelombang di dalam otak. Model warna RGB umumnya ditampilkan di media melalui layar seperti TV, video, konsol permainan, kamera digital, dan jenis perangkat tampilan berbasis cahaya lainnya.

Model warna sendiri berarti proses penciptaan lebih banyak warna melalui warna-warna primer, di sini berarti R (red), G (green), dan B (blue). Warna primer ini sendiri terbagi menjadi dua model, yaitu warna aditif dan warna subtraktif. Seperti yang telah disinggung di atas, RGB adalah adalah warna aditif yang menampilkan warna menggunakan ‘cahaya model’.

Sebaliknya, dengan model warna subtraktif, untuk menampilkan warna digunakan tinta cetak. Maka dari itu mdel warna aditif atau RGB paling umum digunakan dalam menampilkan gambar-gambar melalui perangkat elektronik. Mengingat penggunaan utama model warna RGB adalah untuk menampilkan gambar melalui perangkat elektronik, warna RGB seringkali dirasa kurang pas dalam percetakan. Dalam proses model warna RGB ini, jika tiga warna ditumpangkan dengan intensitas paling sedikit maka warna hitam terbentuk. Jika ditambahkan intensitas cahaya penuh, maka warna putih akan terbentuk.

Baca juga: Apa Itu Percetakan?

Untuk membuat susunan warna yang berbeda, warna primer ini harus ditumpangkan dalam intensitas yang berbeda-beda sesuai dengan takarannya. Intensitas dari setiap warna primer berkisar antara 0 hingga 255 dan mampu menghasilkan kurang lebih sekitar 16.777.216 warna.

Mengapa RGB Tidak Digunakan dalam Percetakan?

Pernahkan Anda melihat pelangi? Atau, sekadar melihat gambar pelangi? Ada warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. Hal tersebut disebut juga sebagai sebuah roda warna. Lawan warna dari R (red), G (green), dan B (blue) di roda warna tersebut adalah C (cyan), Y (yellow), M (magenta).

Alasan RGB digunakan untuk media layar dan CMYK untuk percetakan adalah melalui representasi warna putih di layar dan cetak. Dalam layar, model warna RGB dengan varian warna yang bercampur akan menampilkan warna yang diinginkan. Sedangkan dalam percetakan, kombinasi warna CMYK—K berarti black atau hitam—dengan varian warna yang bercampur akan menghasilkan warna cetak.

Baca juga: Mengapa Mencetak Menggunakan Warna CMYK?

Untuk mencapai warna putih, model warna RGB harus mencapai angka maksimal yaitu 255 untuk setiap warnanya, tentunya hal ini akan menyulitkan. Sedangkan ketika masing-masing warna RGB ini mencapai warna maksimal, warna CMYK yang berlawanan akan mencapai titik nol.

Nah, titik nol dari masing-masing warna CMYK inilah yang menjadikannya mudah untuk warna cetak, di mana tidak perlu ada warna yang dikeluarkan untuk mencetaknya. Berbeda dengan RGB yang memerlukan warna maksimal dari red, green, dan blue.

Konversi Model Warna RGB ke Model Warna CMYK

Ilustrasi Warna RGB dalam bentuk Chart

Mungkin Anda pernah mendesain sesuatu dan merasa semangat untuk mencetaknya, hingga akhirnya setelah dicetak, Anda melihat warna merah yang ingin ditampilkan justru menjadi coklat, sedangkan warna biru berubah menjadi ungu. Agar hal ini tidak terjadi, perlu dilakukan konversi model warna RGB ke model warna CMYK setiap kali Anda hendak mencetak desain dari perangkat elektronik menjadi cetak.

Maka, cara yang bisa Anda lakukan adalah mencari bagan warna yang menyediakan tampilan ‘RGB dengan nilai warna CMYK’. Hal ini memastikan Anda untuk tidak bergantung pada warna yang diberikan atau ditampilkan oleh layar elektronik, karena sejatinya, ketika sudah dicetak, warna akan berubah.

Setelah membaca penjelasan mengenai model warna RGB di atas, dapat dipahami bahwa RGB adalah model warna yang digunakan untuk menampilkan warna secara digital. Untuk melakukan pencetakan dengan hasil warna maksimal, konversi model warna RGB ke model warna CMYK itu perlu dilakukan.

Exit mobile version