Dalam dunia fotografi, cara pengambilan gambar dapat kamu lakukan dengan dua pilihan orientasi, yakni portrait dan landscape. Keduanya memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda. Untuk memperoleh hasil jepretan yang maksimal, kamu perlu mengetahui perbedaan foto portrait dan landscape.
Baca juga: Udah Jago Foto? Simak Juga Sejarah Fotografi di Indonesia
Perbedaan Foto Portrait dan Landscape
Kamu dapat mengetahui perbedaan antara foto potret dengan landscape lewat tiga sudut pandang, yaitu:
1. Orientasi
Foto portrait sering pula dikenal sebagai foto potret. Dalam dunia fotografi, istilah foto potret merujuk pada foto yang diambil dengan orientasi secara vertikal. Oleh karena itu, ukuran frame dari foto potret memiliki lebih tinggi dibandingkan lebarnya. Contoh, foto dengan ukuran 4:6, 9:16, dan lain semacamnya.
Berbeda dengan foto potret, proses pengambilan foto landscape dilakukan secara horizontal. Oleh karena itu, foto landscape memiliki ukuran lebar foto yang lebih besar dibandingkan ketinggiannya. Contoh ukuran foto portrait di antaranya adalah 16:9, 1,91:1, dan lain sebagainya.
Dalam aspek orientasi, Dalam aspek orientasi, fotografer punya kebebasan dalam menentukan cara pengambilan gambar, baik dalam bentuk portrait atau landscape. Mereka punya pertimbangan dalam menyampaikan pesan lewat hasil jepretan.
Baca juga: Jangan Asal Tebak! Simak Berbagai Jenis Format Gambar Ini
2. Genre Fotografi
Ada pula pertimbangan foto landscape dan portrait sebagai pilihan genre fotografi. Fotografi portrait mengedepankan model sebagai focal point. Model tersebut tidak harus manusia, tetapi bisa pula benda mati, tumbuhan, ataupun binatang. Lewat pengambilan foto secara portrait, kamu bisa menonjolkan model yang ada di dalam foto.
Dalam genre fotografi portrait, proses pengambilan gambar biasanya memang dilakukan secara vertikal. Namun, hal terpenting yang perlu kamu perhatikan bukan terkait cara pengambilannya. Sebagai gantinya, kamu perlu memastikan untuk dapat menangkap sisi emosional atau perasaan objek foto.
Karena perlu menangkap sisi emosional model, proses pengambilan foto portrait bisa cukup rumit. Apalagi, kamu perlu mengarahkan model dalam posisi yang tepat sehingga mampu menampilkan pesan sesuai keinginan. Namun, kemampuan ini bisa kamu miliki seiring dengan meningkatnya pengalaman dalam memotret.
Sementara itu genre fotografi landscape merupakan fotografi yang berkaitan dengan proses pengambilan foto di alam terbuka. Sebagai contoh adalah foto wildlife, foto udara, pemandangan, dan lain sebagainya. Biasanya, foto landscape dilakukan dengan proses pengambilan foto secara horizontal.
Sekilas, teknik foto landscape terlihat lebih mudah dibandingkan foto portrait. Apalagi, kamu tidak perlu mengatur pose model atau ruangan yang menjadi tempat pengambilan gambar. Sebagai gantinya, kamu tinggal jepret sana jepret sini. Sederhana banget, kan?
Namun, kamu akan merasakan tantangan tersendiri ketika ingin menghasilkan jepretan foto landscape yang bagus. Dalam proses pengambilan gambar, kamu perlu mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk di antaranya adalah sudut pengambilan gambar, momen yang tepat, pesan yang ingin disampaikan, dan lain sebagainya.
3. Mode Kamera
Terakhir, kamu dapat pula memandang perbedaan foto potret dan landscape dari sisi mode kamera. Pengaturan mode kamera dilakukan dengan mempertimbangkan 3 komposisi dasar, yaitu area di depan objek (foreground), objek foto, serta latar belakang (background).
Nah, dengan memperhatikan 3 komposisi dasar tersebut, mode portrait merupakan pengaturan yang memungkinkan kamu memperoleh efek latar belakang bokeh. Dengan begitu, kamu bisa memperoleh hasil jepretan yang berfokus pada objek foto. Oleh karena itu, mode portrait sesuai untuk pemotretan objek tunggal.
Penggunaan mode portrait bisa kamu lakukan dalam jarak dekat. Pada situasi tersebut, mode ini akan bisa membantu kamu dalam mengenali objek dan selanjutnya mengatur fokus pada objek tersebut.
Selanjutnya, kamu bisa pula menjumpai mode kamera dengan pilihan landscape yang merupakan kebalikan dari mode portrait. Dalam mode ini, kamera akan menempatkan fokus pada pemandangan di latar belakang. Oleh karena itu, penggunaan mode landscape sangat sesuai ketika kamu mengambil foto pemandangan atau foto bersama.
Foto Portrait dan Landscape, Mana yang Lebih Baik?
Dengan mempertimbangkan berbagai perbedaan tersebut, cara pengambilan foto mana yang lebih baik? Apakah foto portrait atau landscape? Jawabannya pertanyaan ini bisa bervariasi, bergantung dengan tujuan yang diinginkan. Jadi, penggunaan dua jenis orientasi foto ini sepenuhnya ada di tangan fotografer.
Sebagai bahan pertimbangan, ada beberapa tips yang bisa kamu pertimbangkan, yaitu:
- Foto portrait jadi pilihan tepat kalau ingin menampilkan kesan objek foto yang terlihat tinggi.
- Untuk menampilkan banyak objek dalam sebuah frame, pilih foto landscape.
- Pohon bisa kamu potret dalam dua jenis orientasi, baik landscape dan portrait. Portrait membuatnya terlihat tinggi. Sementara itu, foto pohon akan terlihat lebih solid ketika kamu memotretnya dalam orientasi landscape.
- Hati-hati saat melakukan crop foto. Jangan sampai kualitas foto berkurang.
Nah, itulah informasi mendalam terkait perbedaan foto portrait dan landscape yang menarik untuk kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya!