Karier sebagai seniman grafis saat ini menjadi pekerjaan impian banyak anak muda Indonesia. Seiring dengan perkembangan teknologi, kebutuhan terhadap tenaga desainer grafis semakin meningkat. Di waktu bersamaan, teknologi juga dapat membantu para seniman grafis Indonesia untuk go international dan memiliki karier yang lebih menjanjikan.
Kemampuan yang dipunyai oleh desainer grafis asal Indonesia tidak kalah berkualitas kalau dibandingkan dengan tenaga dari negara lain. Hal ini mendapat pengakuan dari Jason Aiken, Community Director 99designs. Sejak 2008, 99designs telah menerima lebih hasil kerja lebih dari 4.000 desainer asal Indonesia dan memperoleh apresiasi positif dari para klien.
Lalu, siapa saja seniman grafis asal Indonesia yang memiliki nama besar dan sudah mendapatkan pengakuan dunia internasional? Jumlahnya sangat banyak. Namun, dari sekian banyak desainer grafis tersebut, ada 10 orang yang layak mendapatkan tempat tersendiri karena pencapaian besarnya. Siapa saja mereka? Berikut ini adalah 10 nama desainer grafis tersebut:
Baca juga: Jadi Pro Desainer Lewat 10 Kursus Desain Grafis Ini Yuk!
1. Christiawan “Chris” Lie
Nama pertama adalah Christiawan “Chris” Lie yang merupakan lulusan Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB). Meski berkuliah di arsitektur, Chris memiliki keinginan untuk menjadi komikus. Bahkan, Chris merupakan salah satu pendiri re:On Comics yang merupakan salah satu platform komik populer di Indonesia. Saat ini, Chris mendirikan Caravan Studio yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan ternama dunia.
Di luar negeri, Chris dikenal sebagai tokoh yang mendesain action figure GI Joe dari Hasbro. Selain itu, manga bahasa Inggris berjudul Return to Labyrinth yang digarapnya bersama dengan Jake T. Forbes dan Kouyu Shurei yang diproduksi pada rentang 2006-2010 pun memperoleh kesuksesan besar. Komik ini sempat masuk dalam peringkat 4 besar daftar manga terlaris mingguan versi New York Times pada Mei 2019.
2. Yolanda “Yo” Santosa
Seniman grafis kelahiran Indonesia yang mendapat pengakuan kelas dunia selanjutnya adalah Yolanda “Yo” Santosa. Pencapaian Yo tidak kalah mengkilap dibandingkan para desainer grafis dari kaum adam. Berbeda dengan Chris yang mempunyai ketenaran dari industri komik. Yolanda memperoleh pencapaian besar dari dunia film.
Banyak proyek desain grafis untuk keperluan film yang pernah ditangani oleh Yolanda. Beberapa film di antaranya adalah Hulk (2003), Ugly Betty (2006), Desperate Housewife (2004), Zack Synders 300 (2007), ataupun Herbie Fully Loaded (2006). Berkat karyanya itu, Yo pun memperoleh beberapa gelar, termasuk di antaranya adalah Webby Award Honoree dan Graphic Design USA Award. Keduanya diperoleh tahun 2006.
Baca juga: Pengertian Desain Grafis, Jenis & Dasar yang Harus Diketahui
3. Rini Sugianto
Wanita kreatif lain yang sukses berkarier sebagai seniman grafis adalah Rini Sugianto. Alumni Jurusan Arsitektur Universitas Katolik Parahyangan ini memulai jejak kesuksesannya setelah memutuskan untuk pindah ke Selandia Baru. Siapa yang menyangka kalau keputusan yang terbilang nekat itu mampu menjadikan dirinya sebagai salah satu animator andal Hollywood.
Saat pertama kali pindah ke Selandia Baru, Rini terlibat dalam pembuatan film The Adventure of Tintin (2011). Tak cukup sampai di situ. Rini juga menjadi salah satu animator yang berkontribusi pada kesuksesan film Iron Man 3 (2013) dan Avengers: Age of Ultron (2015). Menariknya lagi, dia juga terlibat dalam pembuatan film Ready Player One (2019) yang merupakan salah satu nominasi penerima Oscar 2019.
4. Marsha Chikita
Siapa yang tidak kenal dengan cerita animasi Upin dan Ipin? Film ini memang dikenal sebagai produksi Malaysia dan merupakan cerita yang sangat populer di kalangan anak-anak Indonesia. Nah, siapa yang menyangka kalau salah satu tokoh yang berkontribusi besar pada film tersebut adalah seniman grafis asal Indonesia bernama Marsha Chikita.
Pada awalnya, Chiki memang hanya berstatus sebagai karyawan magang di Las’ Copaque Production yang tak lain adalah rumah produksi Upin dan Ipin. Tak selang berapa lama, Chiki pun diangkat sebagai salah satu karyawan oleh Las’ Copaque Production. Di situ, dia bertanggung jawab berbagai hal, di antaranya adalah komposisi gambar, pencahayaan, menggerakkan gambar, serta karakteristik tokoh.
Baca juga: Lagi Belajar Desain? Simak Deh 7 Prinsip Desain Grafis Ini
5. Bayu “Bayo Gale” Santoso
Nama seniman grafis Indonesia yang mendunia selanjutnya adalah Bayu “Bayo Gale” Santoso. Bayu memiliki latar belakang dari keluarga yang sederhana dari Sleman, Yogyakarta. Namun, keberaniannya dalam mengikuti kontes desain grafis membuat namanya melambung tinggi. Dia berhasil menjadi pemenang dalam kontes desain grafis untuk cover album grup band Maroon 5 “V”.
Dalam kreasinya untuk album “V”, Bayu secara kreatif menggunakan gambar harimau. Gambar ini dibuatnya sebagai upaya mengombinasikan antara unsur barat dan ornamen nusantara. Prestasi yang didapatkan Bayu tidak hanya itu saja. Dia juga menjadi pemenang kontes desain grafis yang diadakan oleh musisi Amerika Billy Joel.
6. Danton Sihombing
Nama Danton Sihombing tidak kalah tenar dibandingkan dengan seniman grafis Indonesia lain. Salah satu pencapaian besarnya adalah kontribusi pada proses revitalisasi brand Marks & Spencer serta Nascar. Meski berstatus sebagai desainer grafis, Danton juga aktif menulis dan mempunyai buku berjudul “Tipografi dalam Desain Grafis”.
Pada tahun 2000, Danton mendirikan perusahaan konsultasi bernama Inkara Brand Consulting. Perusahaan ini memberikan layanan dalam strategi merek, ekuitas merek, identitas merek, serta internal brand engagement. Berkat kemampuannya, Inkara pun memperoleh kepercayaan dari banyak klien ternama, di antaranya adalah Lippo Group, Perusahaan Gas Negara (PGN), Telkomsel, Aerowisata Hotels and Resorts, dan lain-lain.
7. Henricus Kusbiantoro
Prestasi tak kalah tenar dimiliki oleh Henricus Kusbiantoro. Pria asal Bandung kelahiran 11 Mei 1973 ini merupakan kreator dari berbagai logo berbagai event terkemuka. Logo-logo buatannya antara lain adalah Global Aids Campaign untuk Bono U2, “Make it Matter” Hewlett Packard, Piala Dunia American Football, Samsung Beijing 2008, dan lain sebagainya.
Baca juga: Bukan Cuma Soal Kopi! Ini Lho Jenis dan Makna Filosofi Logo
8. Lucia C. Dambies
Sosok wanita seniman grafis lulusan DKV ITB tahun 1999, Lucia C. Dambies juga layak untuk diperhatikan. Wanita yang akrab disapa Loucee tersebut pernah memperoleh penghargaan Circle Award for Academic Outstanding Achievement dari Pratt Institute. Selain itu, dia juga sempat memperoleh pengalaman bekerja di studio desain grafis legendaris Chermayeff & Geissmar dan Wolff Olins.
9. Melissa Sunjaya
Prestasi dari seorang Melissa Sunjaya juga layak memperoleh apresiasi tinggi. Berkolaborasi dengan koleganya dari Swiss Dominic Symons, Melissa berhasil mendapatkan berbagai penghargaan seperti Red Dot Design Awards, Good Design Awards, serta International Forum Awards. Pada 2006, Melissa memilih untuk kembali ke tanah air dan mengembangkan usahanya di bidang brand bernama Tulisan.
Baca juga: Gokil, Nih 15 Logo Brand Terkenal Yang Kekinian dan Mendunia
10. Andre Surya
Terakhir, kamu bisa mengambil inspirasi dari Andre Surya, graphic design artist dan sekaligus Founder ESDA. Andre sempat menjadi bagian dari Lucasfilm dan bahkan jadi satu-satunya digital artist Indonesia di sana. Selain itu, dia terlibat dalam pembuatan berbagai film box office, di antaranya adalah Iron Man (2008), Iron Man 2 (2010), Star Trek (2009), Terminator: Salvation (2009), dan Transformer: Revenge of the Fallen (2009).
Baca juga: Cari Tau Dikit! Ternyata Ada 8 Jenis Gambar Ilustrasi Lho!
Sepuluh seniman grafis Indonesia tersebut jadi bukti nyata kalau kemampuan orang Indonesia tidak kalah kreatif dibandingkan warga negara lain. Kalau mereka dapat meraih kesuksesan besar, kamu juga bisa lho!